Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pesan dari Komunitas Ayah ASI buat Para Ayah Milenial
17 November 2018 13:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Tidak semua pria yang telah resmi menyandang status ayah mengerti betapa pentingnya ASI dan proses menyusui bagi ibu dan bayi. Padahal, dukungan suami menjadi salah satu kunci keberhasilan seorang ibu dalam menyusui bayinya.
ADVERTISEMENT
Inilah kenapa delapan orang pria berstatus ayah merasa perlu melakukan sesuatu untuk memastikan proses menyusui yang dijalani istri dan bayinya berjalan lancar meski mereka sendiri bukan ahli di bidang laktasi.
Akhirnya lewat obrolan santai delapan ayah ini bersama pengurus Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), terbentuklah komunitas Ayah ASI. Di sini, bersama-sama mereka belajar tentang bagaimana keuntungan dari menyusui dan ASI sangat kompleks.
Di antaranya: ibu dan bayi sama-sama sehat, ikatan keduanya semakin erat, menurunkan risiko ibu terkena berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, infeksi usai bersalin dan membantu menurunkan berat badan.
Sementara buat bayi, ASI merupakan makanan pokok yang cocok bagi saluran cernanya. Di dalam ASI terkandung antibodi yang dibutuhkan bayi untuk menjaga kesehatan kini dan investasi masa depan, hingga bisa mencerdaskan otaknya.
ADVERTISEMENT
Singkat kata, urusan menyusui dan memberi ASI jadi urusan mereka juga! Ujaran yang paling sering mereka lontarkan sebagai alasan, "Bikinnya berdua, ngurus anaknya juga berdua!". Keren, ya?
Kini, meski kebanyakan anak-anak dari para pendiri komunitas ini sudah lulus masa menyusui, tapi kepedulian mereka akan pemberian ASI dan proses menyusui tidak berubah. Komunitas Ayah ASI pun semakin berkembang dari hari ke hari.
"Zaman sekarang kesadaran diri seorang ayah tampaknya sudah makin baik, dibanding dulu waktu saya baru punya anak. Apalagi informasi kini mudah banget didapat dan sekarang ada trend fatherhood. Informasi tentang ASI dan menyusui sekarang juga menarik banget ya, ada yang dibuat pakai gambar-gambar ilustrasi, jadi mudah dimengerti," papar Sogi Indra Dhuaja (40), salah satu pendiri Ayah ASI, kepada kumparanMOM (14/11).
Salah satu founder atau pendiri lainnya juga pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan oleh rumah sakit, yakni ketika anak diberi susu formula tanpa sepengetahuannya. Pengalaman-pengalaman buruk seperti ini membuat Ayah ASI semangat untuk terus memberi edukasi kepada para ayah lain agar tidak mengalami pengalaman serupa.
ADVERTISEMENT
Sementara pengalaman tak terlupa Sogi soal ASI adalah ketika istrinya mesti tandem nursing, yaitu mesti menyusui berbarengan dua orang anaknya. Meski tidak mudah dan volume ASI sempat tidak banyak, tapi tidak mengurungkan niat Sogi dan istri untuk berhenti menyusui.
Sogi juga tidak berhenti berbagi informasi pada para ayah lain meski anak-anaknya, Sam Ahsan Ogitomo (9) dan Mindy Fathina Isawa (7) sudah bukan bayi lagi.
"Contohnya, saat Ringgo (Ringgo Agus Rahman, aktor) dan Omesh (Ananda Rusdiana, aktor dan presenter) istrinya hamil. Mereka suka tanya ke saya, bagaimana tipsnya kang biar istrinya sukses menyusui? Dan ditanya juga, nanti baiknya kalau sudah lahir, tinggal di rumah orang tua atau mertua biar proses menyusui berjalan lancar? Lalu saya jelasin secara detail dari pengalaman saya," ujarnya.
Sogi juga kerap berbagai kiat. Di antaranya para ayah mesti memperbaharui pengetahuan seputar ASI, terutama informasi sekarang sudah banyak, pastikan menggunakan sumber yang terpercaya. Yang tak kalah penting pula saat memilih tempat bersalin. Pastikan pilih dokter yang pro IMD (Inisiasi Menyusu Dini).
ADVERTISEMENT
Pesan lain yang ingin disampaikan Sogi mewakili Ayah ASI adalah setelah bayi lulus ASI, bersiap-siaplah orang tua menemui masalah demi masalah lainnya sesuai tahap tumbuh kembang anak. Selain itu pesan Sogi, yang terpenting adalah orang tua mau terbuka dengan berbagai masukan dan tidak perlu berburuk sangka.
Misal ada teman yang bilang kalau anak kita kelihatannya kenapa-kenapa. Nah, daripada menyangkal dan menganggap anak baik-baik saja, lebih baik segera cek benar atau tidaknya. Karena lebih cepat ditangani itu lebih baik.
Saya merasa bersyukur karena istri saya melibatkan saya dalam mengurus anak, jadi tiap ada perkembangan tentang anak itu saya mengetahui dan mengerti.
====================
Selengkapnya seputar Ayah Milenial dapat disimak dalam topik Wajah Ayah Milenial .
ADVERTISEMENT