Pipi Bayi Kemerahan, Kapan Harus Waspada?

29 Oktober 2020 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Melihat pipi bayi yang merah merona, memang terlihat lucu dan menggemaskan ya, Moms. Ditambah kulitnya yang halus, membuat si kecil terlihat seperti boneka hidup saja. Tapi ternyata, di balik kegemasan ini, pipi bayi yang kemerahan bisa jadi salah satu tanda gangguan kesehatan, lho.
ADVERTISEMENT
Dilansir Mom Bible, pada umumnya, pipi kemerahan bayi dikarenakan mereka akan segera tumbuh gigi. Proses tumbuhnya tunas gigi ini memang menyakitkan dan sering menyebabkan iritasi pada gusi. Oleh sebab itu, saat Anda melihat pipi bayi yang kemerahan, cobalah sentuh dan Anda akan merasakan pipinya hangat.
Selain itu, produksi air liur juga semakin meningkat, sehingga saat mengenai kulit akan muncul ruam di sekitar pipi atau dagu, Moms. Kondisi ini bisa membuat si kecil merasa nyeri, rewel, dan terkadang demam. Meski tampak mengkhawatirkan, tapi tumbuh gigi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Nah, jika bayi Anda belum waktunya tumbuh gigi, namun pipinya sering terlihat kemerahan, ini bisa menjadi tanda si kecil mengalami gangguan kesehatan. Apa saja ya?
Ilustrasi pipi bayi kemerahan Foto: Shutterstock

4 Penyebab Pipi Bayi Kemerahan

1. Terbakar Sinar Matahari

Moms, berhati-hatilah ketika menjemur bayi di bawah sinar matahari. Beberapa bayi mungkin mempunyai kulit yang lebih sensitif. Sehingga, dianjurkan untuk tidak menjemur bayi dalam waktu yang lama karena bisa membuat kulitnya terbakar.
ADVERTISEMENT
Anda akan melihat pipinya memerah, dan mereka terasa hangat saat disentuh. Anda mungkin juga melihat mereka menunjukkan tanda-tanda gelisah beberapa jam setelah berjemur di bawah sinar matahari, seperti gatal dan selalu memegang pipinya.

2. Fifth disease

Fifth disease atau erythema infectiosum dikenal sebagai penyakit kelima. Penyakit ini menggambarkan gejala kemerahan pada kulit layaknya seperti habis ditampar, Moms. Dibandingkan orang dewasa, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari air liur atau lendir.
Begitu si kecil mengidapnya, ruam pipi ini akan menjadi lebih jelas, hampir sama seperti kulit yang terbakar sinar matahari. Walau termasuk infeksi jenis ringan, gejalanya hampir sama dengan flu dan bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Gejalanya meliputi, sakit kepala, tubuh lemas, demam, sakit tenggorokan, mual, dan hidung tersumbat.
bayi alergi Foto: Shutterstock

3. Alergi

Munculnya ruam merah di pipi bisa jadi karena anak Anda mengalami alergi. Ya, kondisi ini bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi memang lebih sering terjadi pada anak-anak. Munculnya ruam pada pipi biasanya disertai dengan rasa gatal dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tanpa perawatan, alergi makanan bisa bertambah parah dan menjadi eksim.
ADVERTISEMENT
Bila pipi merah bayi disertai dengan batuk, muntah, mual, diare, hidung tersumbat, meler, bersin, sakit perut, sesak napas, napas mengi, dan terdapat pembengkakkan di wajah, artinya si kecil mengalami alergi. Segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

4. Rosacea

Dilansir WebMD, kondisi ini merupakan peradangan pada kulit terluar yang disebabkan oleh bakteri yang hidup di usus, tungau, dan juga masalah pada pembuluh darah di sekitar wajah. Penyakit yang bernama Rosacea ini memang jarang terjadi pada anak-anak, meski begitu bila dialami gejalanya umumnya lebih berat.
Gejalanya di antaranya seperti kulit menebal dan kering, pori-pori terlihat lebih besar, hidung membengkak, ada benjolan di kelopak mata anak seperti bintitan, dan si kecil mungkin akan merasakan kulitnya seperti terbakar layaknya gejala alergi.
ADVERTISEMENT