Plasenta Akreta Bisa Mengancam Nyawa Ibu Hamil, Apa Maksudnya?

2 Januari 2022 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi plasenta pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi plasenta pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Plasenta adalah organ yang sangat penting selama kehamilan. Plasenta bertugas untuk mengantarkan oksigen dan juga nutrisi pada bayi di dalam kandungan dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Oleh sebab itu, memiliki plasenta yang sehat saat hamil merupakan hal yang penting, Moms.
ADVERTISEMENT
Ya, masalah pada plasenta bisa membahayakan kondisi ibu maupun bayi di dalam kandungan. Ada beberapa masalah plasenta yang perlu diwaspadai, seperti plasenta previa, solusio plasenta dan plasenta akreta.
Nah Moms, apakah Anda sudah pernah dengar soal plasenta akreta? Plasenta akreta termasuk kondisi yang cukup berbahaya dan bisa mengancam keselamatan ibu hamil.

Penjelasan soal Kondisi Plasenta Akreta pada Ibu Hamil

Ilustrasi plasenta. Foto: Shutter Stock
Mayo Clinic melansir plasenta akreta adalah kondisi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam ke dinding rahim. Umumnya, plasenta akan terlepas secara alami dari dinding rahim setelah ibu melahirkan. Tetapi, pada kondisi ini, sebagian atau seluruh plasenta justru masih menempel pada dinding rahim setelah melahirkan.
Plasenta akreta termasuk salah satu komplikasi kehamilan yang berisiko tinggi. Bila kondisi ini terdiagnosis selama kehamilan, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk melakukan persalinan caesar lebih awal atau prematur. Ya Moms, biasanya plasenta akreta bisa terdeteksi dengan pemeriksaan rutin USG.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan yang parah sehingga mengancam jiwa ibu dan bayi di dalam kandungan. Oleh karena itu, biasanya ibu membutuhkan banyak transfusi darah yang cukup banyak selama proses persalinan. Risiko terburuknya, ibu hamil dengan plasenta akreta harus menjalani pengangkatan rahim (histerektomi).
Ilustrasi plasenta ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Mengutip Cleveland Clinic, kondisi plasenta akreta disebabkan oleh jaringan parut atau kelainan pada lapisan rahim. Jaringan parut biasanya muncul karena operasi caesar atau kasus operasi rahim lainnya. Tetapi, dalam beberapa kasus, plasenta akreta juga bisa terjadi tanpa riwayat operasi rahim.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko ibu hamil mengalami plasenta akreta. Pertama, jika posisi plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks karena berada di bawah rahim (plasenta previa). Kedua, risiko plasenta akreta juga semakin tinggi seiring dengan meningkatnya jumlah kehamilan seorang wanita.
ADVERTISEMENT