Pneumonia Banyak Sebabkan Kematian pada Anak, Ini yang Wajib Orang Tua Ketahui!

12 Januari 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pneumonia Banyak Sebabkan Kematian pada Anak, Ini yang Wajib Orang Tua Ketahui! Foto: MINTED VasitChaya/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pneumonia Banyak Sebabkan Kematian pada Anak, Ini yang Wajib Orang Tua Ketahui! Foto: MINTED VasitChaya/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pneumonia atau infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian tinggi dan banyak dialami anak.
ADVERTISEMENT
Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) mengatakan, kasus kematian akibat pneumonia pada anak lebih tinggi dibanding diare dan malaria.
Oleh karena itu, orang tua diimbau harus lebih waspada terhadap kondisi kesehatan si kecil. Terlebih, belum lama ini ramai kemunculan mycoplasma pneumonia yang banyak menyerang anak-anak.
"Sebagian besar kematian terjadi pada anak di bawah dua tahun dan nyaris 153.000 kematian terjadi pada bulan pertama kehidupan," tutur Dokter Nastiti Kaswandani dalam seminar media mengenai pneumonia pada anak, Kamis (11/1).

Cegah dan Deteksi Dini Pneumonia pada Anak

Salah satu bekal yang perlu dimiliki para orang tua adalah kemampuan untuk deteksi dini. Sehingga tahu kapan si kecil harus dibawa ke rumah sakit. Orang tua juga harus mengetahui faktor-faktor risiko yang menyebabkan pneumonia.
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, peningkatan risiko itu diakibatkan karena imunisasi yang tidak lengkap, anak dengan gizi atau nutrisi yang buruk, balita prematur, tidak memberikan ASI eksklusif, faktor lingkungan cuaca yang kurang baik, serta paparan polusi.
Ilustrasi anak balita mengalami pneumonia. Foto: Shutter Stock
Dokter Nastiti juga menjelaskan ketika si kecil menunjukkan tanda-tanda terkena pneumonia seperti kesulitan bernapas hingga demam yang sangat tinggi, hal ini harus terus perhatikan.
Apalagi bila napas anak sudah lebih cepat dan terdapat cekungan di antara dada dan perut, maka orang tua harus segera membawanya ke rumah sakit.
''Ada namanya tarikan dinding dada bagian bawah ini kalau ada cekungan ya di batas antara dada dengan perut waktu dia bernapas, namanya refraksi. Nah itu adalah tanda bahaya di mana orang tua harus membawa anaknya ke rumah sakit,” katanya.
ADVERTISEMENT

Cegah Pneumonia dengan ASI Eksklusif

Dokter Nastiti menjelaskan, salah satu pencegahan pneumonia paling mudah adalah dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kelahiran anak.
‘’Jadi menyusui secara eksklusif di enam bulan pertama kehidupan anak menurunkan risiko hingga 15-23 persen," imbuh Dokter Nastiti.
Ia juga menjelaskan kandungan ASI banyak mengandung zat yang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga anak tubuh anak lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
‘’Kandungan ASI banyak zat bisa membantu kekebalan tubuh si bayi. Ada yang namanya Immunoglobulin A (IgA)," tuturnya.
Jadi jangan ragu untuk terus berupaya memberikan ASI eksklusif pada si kecil ya, Moms. ASI terbukti sebagai makanan terbaik bagi bayi. Pemberiannya pun memberikan beragam manfaat untuk bayi maupun bagi ibu.
ADVERTISEMENT