Posisi Bayi Melintang, Bisakah Ibu Tetap Melahirkan Normal?

22 Maret 2020 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi persalinan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi persalinan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bayi di dalam kandungan akan terus berputar dan mengubah posisinya hingga usia kehamilan 36 minggu. Jika sudah memasuki usia kehamilan 37 minggu, posisi janin biasanya sudah tidak berubah. Nah, posisi janin yang benar dan aman untuk persalinan adalah kepala berada di bawah.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana jika memasuki waktu kelahiran posisi bayi di dalam kandungan melintang? Apakah ibu hamil tetap bisa melahirkan normal?
Moms sebelumnya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa posisi janin secara garis besar terbagi menjadi 3. Yakni, posisi normal dengan presentasi kepala atau kepala di bawah, posisi sungsang dengan presentasi bokong atau kepala di atas, dan posisi melintang yang di mana janin dalam posisi horizontal.
Ilustrasi ibu hamil akan melahirkan. Foto: Shutterstock
Nah, untuk bisa melahirkan normal, Anda harus memenuhi beberapa syarat, seperti adanya kekuatan dan kontraksi yang baik dari ibu, jalan lahir yang cukup, bayi dalam kondisi sehat, serta posisinya di dalam kandungan.
Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Achmad Mediana SpOG, bayi dengan posisi kepala di bawah akan dengan mudah bisa dilahirkan secara normal. Pada posisi sungsang pun masih ada kemungkinan untuk aman dilahirkan normal, tetapi tentu lebih berisiko untuk bayi. Sementara bila posisi bayi melintang, dr. Achmad menyarankan operasi caesar sebagai jalan keluar terbaik untuk ibu dan bayi.
ADVERTISEMENT
"Pada posisi lintang, operasi caesar adalah metode persalinan yang paling aman bagi bayi dan ibu," ujar dr. Achmad Mediana SpOG, saat ditemui kumparanMOM, beberapa waktu lalu.
Ibu hamil sebenarnya bisa mengetahui ciri-ciri posisi bayi melintang. Menurut dr. Achmad bila ibu hamil perutnya terlihat lebar, maka bisa jadi posisi bayi di dalam kandungan melintang. Selain itu, bila Anda memegang perut bagian bawah, biasanya terasa kosong, Moms.
"Kalau lintang, kosong aja, enggak ada apa-apa di bagian perut bawahnya," ujar dokter yang praktik di RSIA Kemang, Jakarta Selatan.
Ilustrasi ibu baru melahirkan. Foto: Shutterstock
Untuk menghindari posisi bayi melintang, dr. Achmad menyarankan ibu hamil untuk rajin melakukan senam sejak usia kandungan 26 minggu, hingga menjelang persalinan.
ADVERTISEMENT
"Pada usia kehamilan 8 bulan, masih ada kemungkinan bayi berputar selama cairan ketuban masih mencukupi," jelas dr. Achmad.
Ya Moms, bila memasuki trimester ketiga kehamilan bayi Anda masih dalam posisi melintang, jangan cemas. Tetaplah melakukan senam hamil, sebab pada beberapa kasus, janin masih mungkin berputar ke posisi normal.
Namun, bila sampai waktunya melahirkan bayi Anda masih berada pada posisi melintang, maka ikutilah sarang dokter untuk operasi caesar, Moms. Ingat, hal itu dilakukan untuk keselamatan Anda dan bayi.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!