Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Posisi Plasenta Mempengaruhi Gerakan Janin, Benar Nggak Sih?
15 Maret 2022 8:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada awal kehamilan misalnya, plasenta biasanya berada di bagian bawah rahim. Kemudian seiring tumbuh kembang bayi, plasenta akan bergerak menjauhi leher rahim dan menuju bagian atas rahim. Nah, plasenta yang terus berpindah posisi ini mungkin bisa membuat ibu hamil tidak merasakan gerakan bayi di dalam kandungan.
Lantas, benarkah demikian?
Benarkah Posisi Plasenta di Dalam Rahim Mempengaruhi Gerakan Janin?
Jawabannya ternyata benar, Moms. Ketika plasenta berada di bagian depan rahim dan bergerak menuju ke bagian depan perut yang disebut dengan plasenta anterior, dapat meredam gerakan janin. Hal ini dijelaskan oleh dokter kandungan dan kebidanan, Andrea Chisholm, MD, seperti dikutip dari Very Well Family.
Pada posisi ini, plasenta anterior tampak seperti lapisan ekstra yang berada di antara bayi dan dinding luar perut. Bantalan plasenta ini akan membuat ibu hamil lebih sulit merasakan gerakan bayi di dalam kandungan. Mereka mungkin baru akan merasakan tendangan bayi pada trimester ketiga kehamilan, saat ukuran tubuh bayi sudah lebih besar dan tendangannya cukup kuat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari What to Expect, plasenta anterior bisa terjadi pada sebagian besar ibu hamil. Meski begitu, plasenta anterior bukanlah kondisi yang bisa membahayakan ibu maupun bayi di dalam kandungan. Umumnya, plasenta anterior akan kembali bergerak menuju posisi atas rahim saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Jadi, Anda tidak perlu khawatir ya, Moms.
Ibu hamil dengan plasenta anterior biasanya akan disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan agar bisa memantau tumbuh kembang janin. Terutama, jika mereka belum bisa merasakan gerakan bayi di dalam kandungan hingga trimester kedua kehamilan.