Pakar: Teknologi Membuat Para Ibu Gen Z Ingin Jadi Orang Tua yang Sempurna

9 Februari 2025 16:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada cara agar ibu hamil tidak mudah sedih atau baper Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ada cara agar ibu hamil tidak mudah sedih atau baper Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap ibu ingin menjadi yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun menurut pakar psikologi anak usia dini, Aninda, para ibu Gen Z cenderung ingin menjadi sosok yang sempurna bagi anak mereka, karena pengaruh paparan teknologi.
ADVERTISEMENT
"Orang tua Gen Z cenderung ingin menjadi ibu yang sempurna dibandingkan dengan generasi sebelumnya, karena mereka sangat dekat dengan teknologi dan mereka menggunakannya untuk belajar tentang pola asuh, sedangkan generasi sebelumnya harus bertanya kepada orang tua atau membaca majalah (untuk mendapatkan nasihat pola asuh)," katanya dikutip dari Antara.
Ia menyoroti bahwa ibu-ibu Gen Z, dengan rentang usia 18 hingga 27 tahun, berharap menjadi ibu yang sempurna karena media sosial dan paparan internet yang menawarkan banyak inspirasi untuk model pola asuh.

Paparan Teknologi Juga Membuat Ibu Gen Z Mudah Burn Out

Ilustrasi ibu stres. Foto: Shutterstock
Di sisi lain, paparan media sosial membuat ibu-ibu muda memiliki ekspektasi yang sangat tinggi yang seringkali melampaui kapasitas mereka dalam mengasuh anak. Ibu-ibu Gen Z pada akhirnya sering membandingkan diri mereka dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Perbandingan seperti itu dapat menyebabkan ibu-ibu baru kelelahan secara fisik dan mental saat mencoba memenuhi ekspektasi yang berlebihan.
Moms, internet dan media sosial juga membuat ibu baru merasa memiliki banyak tuntutan dan tidak mengenal diri sendiri karena melihat orang tua lain yang tampak ideal.
Aninda mengingatkan, seorang ibu baru harus merasa bahagia agar dapat mengasuh anaknya, berterima kasih kepada diri sendiri atas keberhasilannya dalam mengasuh dan merawat anaknya, serta menjalin hubungan baik dengan anaknya.
Ia juga menyarankan ibu baru untuk beristirahat, bergabung dengan komunitas yang mendukung yang anggotanya seusia, dan berkonsultasi dengan profesional, jika diperlukan.