Psikolog: Tips Menghadapi Anak yang Punya Sifat Kritis

8 Desember 2024 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Aksi anak kedua Deddy Mahendra Desta, Miskha, sempat ramai di media sosial. Dalam sebuah video yang diunggah ke TikTok @Desta80s, terlihat Miskha melayangkan protes ke sang ayah.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diunggah tersebut, Miskha menegur ayahnya karena dianggap berpose terlalu dekat dengan seorang wanita dalam sebuah sesi foto.
Miskha juga menanyakan siapa perempuan tersebut dan meminta Desta untuk menjaga jarak. Desta pun tampak kaget, namun tetap menunjukkan senyuman. Ia tetap meresponsnya dengan tenang.

Tanggapan Psikolog soal Tips Menghadapi Anak yang Bersikap Kritis

Mempunyai anak yang kritis seperti Miskha sebenarnya punya banyak dampak positif. Anak yang bersikap kritis, biasanya punya rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu berusaha menemukan solusi dari setiap masalah yang dihadapi.
Menanggapi hal tersebut, Psikolog Anak dan Keluarga Ruang Mekar Azlia, Dhisty Azlia Firnady menyebut, ada beberapa tips yang bisa dilakukan bila menghadapi anak yang punya sikap kritis, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Dengarkan dengan Baik
Pertama, dengarkan dengan baik dan beri respons positif atas pertanyaan atau pendapat anak. Kemudian buka ruang diskusi.
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Selfmade studio/Shutterstock
‘’Buka ruang diskusi dan ⁠beri ruang belajar. Perkaya pengetahuan umum anak dari percakapan sehari-hari dan aktivitas baca buku,’’ ujar Dhisty kepada kumparanMOM, Minggu (8/12).
2. Beri Jawaban yang Logis dan Rasional
Jangan ragu untuk mengakui jika orang tua belum tahu jawabannya. Serta bisa pula ajak anak untuk mencari tahu bersama jawabannya.
3. Dorong Anak untuk Bertanya
Cobalah untuk memberikan pertanyaan mendalam pada anak. Pastikan pertanyaannya terbuka, seperti: “Menurutmu bagaimana jika…”; “Kenapa…..?”
‘’Selain itu, ajarkan etika komunikasi asertif dan tetap jaga nilai-nilai sosial dalam berkomunikasi,’’ pungkasnya.