Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Psikolog Anak dan Keluarga Rumah Dandelion, Rizqina Ardiwijaya, M. Psi mengatakan, dalam parenting VOC orang tua memang lebih tinggi dalam memberikan tuntutan dan aturan kepada anak. Namun, kurang dalam menanggapi dan merespons anak.
Lantas, apa dampaknya bila pola pengasuhan ini benar-benar diterapkan ke anak?
Apa Dampaknya Parenting VOC pada Anak?
Rizqina menjelaskan hukuman yang diterapkan pada anak bisa berdampak pada negatif pada anak.
‘’Selain itu, orang tua juga yang menentukan aturan. Dan Aturan itu biasanya disertai dengan hukuman, aturan ini juga cukup strict (ketat)," ujar Rizqina kepada kumparanMOM, Kamis (6/6).
Bahkan parenting VOC dapat berkembang menjadi hal yang berlebihan atau ekstrem. Sebab, parenting VOC ini juga disertai dengan hukuman-hukuman seperti agresi verbal hingga agresi fisik.
ADVERTISEMENT
Pola pengasuhan ini akan berdampak pada beberapa hal. Pertama, anak akan menjadi ragu-ragu, cemas dan penuh stres.
Kedua, anak juga bisa bingung ketika tidak ada orang tua. Ketika di luar rumah tidak ada aturan orang tua, biasanya mereka bingung harus melakukan apa.
‘’Ketiga, pada beberapa anak juga kadang muncul agresivitas dan pemberontakan,’’ tuturnya.
Menurut Rizqina, sebenarnya struktur dan aturan juga tetap harus diberikan kepada anak, tapi harus diiringi juga dengan kasih sayang orang tua.
Ya Moms, itu artinya ada kehangatan orang tua yang bisa menerima perasaan anak, mendengarkan pendapat anak, hingga bernegosiasi apabila ada perbedaan pendapat.
Dengan begitu, anak jadi paham bahwa atura yang diberikan orang tua semata-mata demi untuk kebaikan mereka.
ADVERTISEMENT