Rekomendasi Terbaru IDAI soal Jadwal Imunisasi Anak di Tengah Pandemi Corona

30 Maret 2020 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak imunisasi.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak imunisasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona berimbas pada banyak hal, tak terkecuali jadwal imunisasi anak. Ya Moms, bicara soal imunisasi di tengah kondisi darurat seperti ini, banyak orang tua yang bertanya-tanya apakah pelaksanaan imunisasi anaknya masih bisa dilakukan atau tidak. Terlebih, seluruh masyarakat telah diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari pusat keramaian.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Ikatan Dokter Anak Indonsia (IDAI) sebenarnya sudah memberikan rekomendasi jadwal imunisasi anak di tengah pandem corona seperti ini. Menurut Ketua IDAI, DR. Dr. Aman Bhakti Pulungan SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon), sebisa mungkin imunisasi anak tetap berjalan sesuai jadwal. Apalagi, jika itu adalah imunisasi pertamanya, maka tidak boleh ditunda.
"Kalau dia imunisasi pertama, jadi misalnya imunisasi pertama BCG atau imunisasi pertama campak umur 9 bulan atau MR, atau imunisasi DPT umur 2 bulan, itu jangan ditunda kalau yang pertama," kata dr. Aman dalam Live Streaming bersama kumparan berjudul 'Proyeksi Pandemi COVID-19 di Indonesia bersama dr. Aman Pulungan'.
imunisasi Foto: Shutterstock
Namun, jika imunisasi tersebut bukanlah imunisasi yang pertama atau ulangan, dr. Aman menjelaskan imunisasi boleh-boleh saja ditunda, selambat-lambatnya selama 2 minggu. Rekomendasi tersebut pun sudah diumumkan IDAI lewat Instagram resminya pada 19 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, mengingat darurat virus corona belum juga kunjung membaik, maka pada 27 Maret 2020, IDAI memperbaharui rekomendasi soal jadwal imunisasi anak, sebagai berikut ini.
1.Imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya lain yang telah berjalan selama ini. Namun hingga kini, belum ada imunisasi untuk mencegah infeksi COVID-19.
2.Apabila banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, kelak dapat terjadi berbagai penyakit lain yang akan mengakibatkan banyak anak sakit berat, cacat, atau meninggal.
3.Layanan imunisasi dasar harus tetap diberikan di Puskesmas, praktik pribadi dokter, atau rumah sakit sesuai jadwal berikut:
Imunisasi untuk anak. Foto: Shutterstock
Imunisasi dasar
ADVERTISEMENT
Keterangan: Pentavalent + OPV bisa diganti dengan Hexavalent (Pentavalent + IPV)
Dapat ditambah dengan imunisasi lain seperti berikut:
4.Program imunisasi PCV dan JE yang sedang berlangsung di beberapa provinsi tetap dilaksanakan sesuai jadwal pada wilayah dengan penularan luas COVID-19. Jika tidak memungkinkan, imunisasi dapat ditunda 1 bulan, namun segera diberikan bila situasi memungkinkan.
Imunisasi untuk anak. Foto: Shutterstock
Ya Moms, jika sebelumnya rekomendasi IDAI mengatakan bahwa beberapa imunisasi bisa ditunda selambat-lambatnya selama 2 minggu, kini bila tidak memungkinkan imunisasi bisa ditunda selama 1 bulan. Imunisasi yang boleh ditunda tentunya hanya imunisasi ulangan. Sehingga, untuk imunisasi pertama tetap wajib diberikan sesuai jadwal.
ADVERTISEMENT
Sebelum pergi ke pelayanan kesehatan (puskesmas, posyandu, atau rumah sakit), pastikan Anda sudah menghubungi dokter atau pihak pelayanan kesehatan untuk mengatur jadwal kedatangan atau membuat janji terlebih dulu. Hal ini sebagai salah satu antisipasi agar anak tidak banyak berkumpul terlalu lama di tengah keramaian.
Kemudian, jangan lupa untuk selalu membawa hand sanitizer di tas Anda saat berkunjung ke fasilitas kesehatan. Pakailah masker selama berada di dalam rumah sakit untuk mencegah penularan virus corona. Anda dan anak juga harus segera mencuci tangan serta mengganti pakaian sesampainya di rumah.
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!