news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ridwan Hasan, Sosok di 'Gemar Matematika' Program Belajar dari Rumah TVRI

19 April 2020 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program Belajar dari Rumah Melalui TVRI. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Program Belajar dari Rumah Melalui TVRI. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Program Belajar dari Rumah di TVRI merupakan inisiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk alternatif belajar peserta didik di tengah pandemi virus corona. Tayangan yang sudah dimulai pada hari Senin (13/4) tersebut, menampilkan berbagai segmen pendidikan dan pengetahuan, salah satunya adalah Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan.
ADVERTISEMENT
Segmen yang menampilkan pembelajaran matematika ini hadir setiap Senin hingga Jumat dan diperuntukan bagi pelajar sekolah dasar kelas 1-6. Dalam tayangan tersebut menampilkan seorang pria paruh baya sambil mengenakan pakaian adat, memberikan soal-soal matematika untuk anak-anak dengan cara yang mudah dan ceria.
Tapi, siapakah sosok tersebut ya?
Ridwan Hasan, sosok di balik segmen 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan'. Foto: Facebook
Adalah Ridwan Hasan atau akrab disapa Pak Ridwan, sosok di balik segmen 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan' yang selalu hadir untuk memberikan soal-soal pada anak-anak SD, agar mereka lebih mudah memahami matematika. Ia merupakan seorang pelatih olimpiade matematika nasional dan Internasional sejak tahun 2003, Moms. Sejak tahun itu, Pak Ridwan telah menjadikan banyak anak Indonesia menjuarai kompetisi bergengsi tersebut.
Namun siapa sangka, sebelum ia terpilih menjadi pelatih olimpiade matematika dan memiliki program sendiri yang bekerjasama dengan Kemdikbud, Pak Ridwan adalah seorang guru honorer di sebuah SMA. Jika bukan karena temannya yang mengajak untuk mengikuti seleksi pelatih olimpiade, mungkin saja ia tak seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
"Saya dulu, sebelum jadi pelatih adalah guru di SMA. Itu pun guru honorer matematika dan fisika yang memiliki gaji Rp 50 ribu saja. Selain itu, saya juga mendirikan Klinik Pendidikan MIPA (KPM), sebuah lembaga pendidikan privat yang mengajarkan anak SD dan SMP. Saat itu, saya hanya dibayar seikhlasnya saja, karena mencari guru waktu itu sangat susah akhirnya saya mengajar semua mata pelajaran sendirian. Lalu barulah pada tahun 2003 saya mengikuti seleksi untuk jadi pelatih olimpiade matematika di Kemdikbud," paparnya saat dihubungi kumparanMOM.
Ilustrasi anak mengerjakan matematika. Foto: Shutterstock
Dalam perjalannya menjadi pelatih olimpiade matematika tersebut, pria kelahiran 1975 ini sering membawa anak-anak yang diajarnya menjadi juara di kompetisi nasional maupun internasional. Semua itu berkat konsep yang ia buat bersama timnya, bernama Matematika Nalariah Realistik (MNR). Yakni sebuah konsep matematika yang menitikberatkan nalar daripada kemampuan berhitung.
ADVERTISEMENT
MNR, kata Pak Ridwan, contohnya adalah ia memberikan soal cerita atau kejadian nyata lewat menggambar kartun-kartun terlebih dulu. Setelah anak-anak memahami cerita tersebut, Pak Ridwan baru akan memberikan instruksi untuk anak-anak menyelesaikan masalah dari cerita itu. Barulah di akhir, ia memberikan cara menyelesaikan masalahnya.
Hal ini, tak ayal membuat Kemdikbud menjadi tertarik untuk bekerja sama dengan Pak Ridwan dan meminta dia untuk membuat anak-anak lebih menyukai matematika dengan cara yang mudah. Akhirnya pada tahun 2018, ia pun memulai syuting 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan' di Edukasi TV milik Kemdikbud.
"Butuh waktu lama akhirnya saya dipromosikan Kemdikbud. Mungkin karena saya sudah membawa banyak anak menjadi juara olimpiade matematika, mereka berharap saya bisa mengajar lebih banyak anak Indonesia dari cara berpikirnya tentang matematika. Saat syuting pertama itu, saya diharuskan memakai pakaian adat untuk menarik perhatian anak-anak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Uniknya, saat akan menentukan program, Pak Ridwan lebih memilih untuk menamainya dengan 'Gemar Matematika' daripada 'Bisa' atau 'Pintar'. Ini bukan tanpa alasan, Moms. Pak Ridwan mengibaratkan seperti anak-anak yang suka nonton bola, belum tentu bisa bermain bola. Sama halnya dengan matematika, menurutnya suka matematika, tidak harus selalu bisa.
"Menurut saya, untuk pintar dan jagonya belakangan saja. Makanya kalau saya membuat video itu, semuanya berdurasi pendek karena untuk disimpan di YouTube, kan. Nah kalau sudah disimpan di YouTube, bila belum mengerti kan bisa diulang-ulang lagi. Kalau terlalu lama, misalnya 1 jam, itu akan membuat anak menjadi cepat bosan. Makanya saya pakai konsep MNR itu. Jadi yang saya berikan itu konsep mengasah nalar, baru berhitung," kata Pak Ridwan.
Seorang anak menonton televisi siaran perdana 'Belajar dari Rumah' melaui siaran TVRI di rumah mereka, di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (13/4). Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ia menambahkan untuk membuat anak senang matematika, ia harus membuat anak senang dulu. Lalu mengajarnya pun sesuai dengan kemampuannya, jadi anak tidak merasa bodoh.
ADVERTISEMENT
"Makanya kalau Anda menonton di video saya, 'Gemar Matematika bersama Pak Ridwan 'itu saya selalu memberikan kejadian nyata dulu, gambar-gambar kartun dulu, untuk membangun mood agar anak tidak stres," ujar Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA ini.
Adapun topik yang diangkat dalam program 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan' adalah topik yang diperuntukan bagi anak-anak sekolah dasar kelas 1-6. Seperti menghitung, masalah kecepatan, masalah pengukuran, ukuran bentuk-bentuk, geometri, dan masalah umum lainnya.
Program Belajar dari Rumah Melalui TVRI. Foto: Shutter Stock
"Diharapkan dengan saya memberikan topik menggunakan MNR, yakni bernalar atau menyelesaikan masalah, itu bisa membuat anak lebih tertarik belajar matematika. Saya tidak hanya mengandalkan angka saja tapi memecahkan sebuah kasus. Seperti saya memberikan soal yang mudah dulu, sedang, sampai soal agak susah. Video-video tersebut juga akan kembali dimasukkan ke dalam platform YouTube sehingga bagi anak yang belum paham, bisa ditonton ulang," kata Pak Ridwan.
ADVERTISEMENT
Meskipun tayangan ini ditujukan agar anak bisa belajar matematika, tapi sebenarnya pengajaran yang diberikan Pak Ridwan bukan berdasarkan kurikulum yang ada di sekolah. Sehingga walaupun tahun ajaran atau kurikulum berganti, video-video matematika dari Pak Ridwan diharapkan tidak lekang oleh waktu, Moms.
Guru dan orang tua juga bisa ikut menontonnya, terlebih bisa sebagai referensi dan inspirasi untuk mengajari anak matematika yang seru dan menyenangkan!
Nah Moms, jadwal tayang 'Gemar Matematika Bersama Pak Ridwan' di Program Belajar dari Rumah di TVRI, mulai Senin hingga Jumat, di Program Belajar dari Rumah, di TVRI dibagi dalam 2 sesi. Pada jam 08.30-09.00 pagi, untuk matematika SD kelas 1-3 dan 09.00-09.30 untuk matematika SD kelas 4-6. Jangan sampai terlewatkan ya!
ADVERTISEMENT