Riset: Ibu Kini Mulai Pilih Aplikasi daripada Kontrasepsi untuk Tunda Kehamilan

13 Februari 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riset: Ibu Kini Mulai Pilih Aplikasi daripada Kontrasepsi untuk Tunda Kehamilan. Foto: nokkaew/Shuttestock
zoom-in-whitePerbesar
Riset: Ibu Kini Mulai Pilih Aplikasi daripada Kontrasepsi untuk Tunda Kehamilan. Foto: nokkaew/Shuttestock
ADVERTISEMENT
Kontrasepsi biasanya menjadi metode andalan bagi wanita dalam mengendalikan atau menunda kehamilan. Tetapi, semakin berkembangnya teknologi, penggunaan aplikasi kesuburan rupanya semakin populer. Bahkan, perlahan mulai menggeser metode kontrasepsi seperti kondom atau pil KB untuk merencanakan atau menunda kehamilan.
ADVERTISEMENT
Laporan BBC mengungkap terjadinya pergeseran ini karena sejumlah wanita belum menemukan metode kontrasepsi yang sesuai dengan gaya hidup, hingga efek samping yang didapatkan.
Menurut direktur medis dari penyedia layanan kesehatan seksual gratis, Dr. Paula Baraitser, kecocokan metode kontrasepsi pada setiap orang memang bisa berbeda-beda. Bahkan, bisa bergantung pada usia wanita itu sendiri. Ia menggambarkan, kontrasepsi yang digunakan oleh wanita berusia 20-an mungkin bisa berbeda efektivitasnya ketika digunakan oleh wanita di usia 30-an atau 40-an.

Lantas, Mengapa Aplikasi Kesuburan Dijadikan Pilihan Baru?

Nah Moms, aplikasi pelacakan kesuburan mulai populer di sebagian wanita lantaran mudah digunakan. Misalnya, aplikasi ini menggunakan data seperti suhu tubuh untuk memprediksi ovulasi, sehingga pengguna dapat mengetahui kapan masa paling subur. Sehingga, mereka bisa menghindari berhubungan seksual atau menggunakan kondom pada hari-hari tersebut.
ADVERTISEMENT
Dr. Baraitser menjelaskan, beralihnya beberapa pasiennya ke aplikasi karena mereka mengaku kesulitan dengan kontrasepsi hormonal.
"Mengonsumsi hormon mengubah tubuh Anda, dan setiap orang meresponsnya secara berbeda, baik secara positif maupun negatif," kata Baraitser.
Ia menyadari menemukan metode kontrasepsi yang tepat sering kali memerlukan waktu dan bahkan beberapa kali percobaan. Kondom pun dianggap sebagai satu-satunya alat kontrasepsi yang tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga melindungi dari infeksi menular seksual (IMS).

Alasan Beberapa Wanita Beralih ke Aplikasi Pelacakan Kesuburan

Ilustrasi Aplikasi Pelacak Kesuburan. Foto: Shutterstock
1. Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Georgia (25) asal Bristol, Inggris, telah mengonsumsi pil KB dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tujuh bulan terakhir, ia memutuskan untuk berhenti minum pil KB dan beralih ke aplikasi. Hasilnya, ia merasa kesejahteraan mentalnya meningkat pesat.
ADVERTISEMENT
"Saat minum pil, saya merasa kehilangan kendali atas suasana hati saya. Setelah berhenti, saya merasakan perbedaan besar dalam mengatur emosi dan bagaimana saya melihat diri sendiri. Saya sadar bahwa selama ini saya telah mengubah hormon tubuh saya, dan saya tidak ingin terus melakukannya. Kini, saya siap mengambil risiko ini agar tubuh saya berfungsi secara alami," cerita Georgia.
2. Kesehatan Fisik dan Mental
Freya (26) menghentikan penggunaan kontrasepsi hormonal untuk melihat dampaknya terhadap kesehatan mentalnya. Ia mengandalkan kondom pada hari-hari berisiko berdasarkan aplikasi pelacakan kesuburan.
"Saya merasa tidak bisa memberi tahu siapa pun karena keputusan saya menggunakan aplikasi sebagai pengganti kontrasepsi hormonal. Setelah pengalaman ini, saya tidak ingin mengambil risiko itu lagi," kata Freya.
ADVERTISEMENT

Ini yang Perlu Ibu Pertimbangkan saat Pakai Aplikasi Kesuburan

Ilustrasi Aplikasi Pelacak Kesuburan. Foto: Shutterstock
Selain itu, perhatikan beberapa hal ini bila ingin menggunakan aplikasi pelacakan kesuburan:
Dr. Baraitser mengingatkan bahwa suhu tubuh harus diukur setiap hari sebelum bangun tidur dan sebelum makan atau minum apa pun. Jika seseorang memiliki jadwal sibuk atau bekerja malam, ini bisa menjadi tantangan.

Jadi, Lebih Efektif Mana, Aplikasi Kesuburan atau Kontrasepsi?

Moms, metode apa pun untuk mengendalikan kehamilan tidak ada yang paling sempurna. Metode kontrasepsi seperti pil KB yang rutin dikonsumsi, IUD, implan hormonal, dan lainnya memiliki tingkat keberhasilan hingga 99 persen bila digunakan dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Sementara menurut data dari pengembang aplikasi kesuburan, tingkat efektivitasnya bisa mencapai 93 persen jika digunakan dengan benar. Ini berarti dari 100 wanita yang menggunakan aplikasi selama satu tahun, sekitar 7 di antaranya bisa tetap hamil. Angka ini sedikit lebih baik dibandingkan dengan efektivitas penggunaan pil yang tidak sempurna (91 persen).
Jadi, kamu mau mencoba menggunakan aplikasi pelacak kesuburan, Moms?