Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Riset: Penggunaan White Noise Berlebihan Bisa Ganggu Kemampuan Berbicara Balita
30 September 2023 14:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dilansir What To Expect, suara latar yang menenangkan seperti white noise bisa membantu beberapa bayi tidur lebih cepat dan lebih lama. Alat white noise biasanya memiliki beragam suara seperti vacuum cleaner, rintikan hujan, hair dryer, hingga hempasan air laut.
Tetapi, selain membantu si kecil mendapatkan suasana yang lebih menenangkan untuk tidur, benarkah white noise juga dapat membantu mengembangkan kemampuan bicaranya?
White Noise Pengaruhi Kemampuan Bicara Balita, Benarkah?
Nah Moms, dikutip dari Romper, pada 2022 dilakukan tinjauan terhadap 34 penelitian tentang white noise. Dan menurut Direktur Medis di Texas Children's Sleep Center, Dr. Amee Revana, D.O., FAASM, hasilnya ditemukan lebih banyak keuntungan menggunakan white noise dibandingkan risikonya.
Kecuali satu penelitian yang diterbitkan pada 2014, di mana peneliti menguji 14 alat white noise yang dirancang untuk digunakan di kamar bayi. Peneliti menemukan ke-14 alat tersebut bisa dinyalakan pada volume yang lebih keras dari batas kebisingan yang direkomendasikan untuk telinga bayi, yakni 50 desibel (dB).
Selain meningkatkan masalah pendengaran, justru penelitian menemukan bahwa penggunaan white noise menambah risiko masalah perkembangan bahasa dan bicara pada balita. Kok bisa?
ADVERTISEMENT
"Yang saya tekankan adalah volume yang terlalu tinggi. Tidak hanya untuk white noise, tapi untuk semua jenis perangkat audio termasuk telepon, televisi, iPad, dan lainnya," ungkap Revana.
Revana menjelaskan, berbagai jenis suara yang tersedia dalam white noise sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang sehari-hari anak dengar dan lihat. Misalnya, dengungan AC, putaran kipas angin, hingga suara mesin cuci. Dan bila anak mendengarnya dalam volume berlebihan lewat white noise, ini bisa memengaruhi pendengaran anak yang kemudian berdampak pada kemampuannya menerima atau mendengar kata-kata.
"Kebisingan apa pun yang mengganggu stimulasi kata-kata terhadap balita dalam tahap perkembangannya, maka dapat berdampak pada kemampuan dia untuk menerima, memproses, dan menerima informasi yang diberikan," kata ahli patologi bahasa dan wicara, Lori Caplan-Colon.
ADVERTISEMENT
Padahal, Caplan-Colon menegaskan bahwa semakin banyak kata yang didengar seorang anak dalam lima tahun pertama kehidupannya, maka akan semakin baik juga keterampilan komunikasinya.
Sebaliknya, jika anak-anak kesulitan mendengar kata-kata akibat suara bising di sekitarnya, maka perkembangan bicara dan bahasanya akan terhambat.
Di sisi lain, para peneliti juga masih meneliti lebih jauh terkait white noise yang dapat memengaruhi pendengaran si kecil.
"Jika suara terlalu keras dan lama, hal ini dapat membunuh sel-sel rambut di telinga yang selama ini mengontrol pendengaran. Pada orang dewasa, sel-sel rambut tidak dapat tumbuh kembali. Namun, pada bayi, sel-sel rambutnya masih berkembang sehingga mungkin masih bisa pulih. Namun, ini perlu dilakukan lebih banyak penelitian," ujar Dokter Anak Dr. Daniel Ganjian.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tenang saja karena Anda tetap bisa menggunakan white noise bila bayi atau balita Anda sedang sulit tertidur. Tetapi penting untuk dipastikan agar tidak dinyalakan sepanjang malam dan volume yang tidak berlebihan.
Jangan lupa untuk meletakkan alat white noise kurang lebih dua meter dari anak-anak, dan tidak lebih keras dari 50 dB.
Waspadai juga bila Anda kerap menggunakan white noise untuk menidurkan si kecil. Misalnya, bila anak mengalami keterlambatan bicara, menginginkan sesuatu dengan volume tinggi, atau bahkan tidak merespons Anda saat diajak bicara. Itu tandanya anak perlu segera dibawa ke dokter untuk dilakukan serangkaian pemeriksaan, untuk mencari tahu apakah ia mengalami gangguan pendengaran atau tidak.