news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Suasana Hati Ayah Bisa Berdampak pada Perkembangan Anak

9 September 2020 16:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ayah bersama bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayah bersama bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Saat ini mungkin suami Anda sedang menikmati peran barunya sebagai seorang ayah. Ya Moms, setelah menunggu, buah hati yang dinanti pun akhirnya hadir meramaikan keluarga kecil Anda.
ADVERTISEMENT
Namun bagi beberapa pria, status baru sebagai ayah mungkin saja tidak selalu berjalan sesuai rencana. Ada kalanya suami mempunyai pikiran berat terkait peran dan tanggung jawabnya, sehingga tak jarang, ia jadi lebih mudah emosi atau bahkan stres.
Ya, bila suami Anda juga mengalami hal itu, maka ingatkanlah untuk memperbaiki suasana hatinya. Sebab, sebuat riset menunjukkan bahwa suasana hati ayah bisa berdampak pada perkembangan anak. Wah, bagaimana maksudnya?
Ilustrasi ayah berteriak pada anak. Foto: Shutterstock

Perkembangan Bahasa Anak Terganggu

Mengutip Baby Gaga, sebuah studi yang dilakukan Michigan State University, Amerika Serikat pada tahun 2016, menemukan bahwa ketika seorang ayah stres dan menunjukkan kegelisahannya melalui perilaku, hal itu berdampak pada perkembangan anak, salah satunya bahasa.
"Studi ini menemukan bahwa stres yang berkaitan dengan pengasuhan ayah memiliki efek berbahaya pada perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak mereka yang berusia 2-3 tahun," kata peneliti utama, Tamesha Harewood dan timnya telah mensurvei lebih dari 700 keluarga dalam program Early Head Start di Amerika.
Ayah dan anak laki-laki Foto: Shutterstock

Lebih Berpengaruh pada Anak Laki-laki

Suasana hati ayah ternyata lebih cenderung memengaruhi anak laki-laki daripada anak perempuan mereka. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental orang tua memiliki korelasi yang signifikan dengan perkembangan bahasa anak, seperti stres atau depresi.
ADVERTISEMENT
Gejala depresi pada ayah juga ditemukan lebih menonjol daripada para ibu bila dilihat efek jangka panjangnya. Akibatnya, hal itu bisa berpengaruh pada keterampilan sosial anak.
"Gagasan yang muncul dari penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa ayah mungkin tidak memiliki efek langsung pada anak-anak pada saat itu. Tetapi efeknya jangka pendek dan jangka panjang," kata Claire Vallotton, salah satu peneliti utama juga.
Harewood mengatakan hal itu bisa diubah, bila ayah lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak. Namun, untuk memastikan kesehatan mental ayah lebih baik, ada baiknya Anda meminta suami untuk mencari bantuan dari ahlinya, Moms.
"Kehadiran orang tua penting bagi anak-anak, jadi kalian harus menjaga diri sendiri. Ayah jangan takut merasa 'kurang jantan' bila memang membutuhkan bantuan (ahli)," tutupnya.
ADVERTISEMENT