news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riset: Tubuh dan Otak Pria Berubah Setelah Menjadi Ayah

13 November 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayah menggendong bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ayah menggendong bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika Anda melahirkan dan menyandang status baru sebagai ibu, maka akan ada banyak perubahan yang Anda rasakan. Mulai dari bentuk fisik yang berubah, kondisi psikologis, pola pikir dan masih banyak lagi. Nah, bagaimana dengan suami? Apakah ia sebenarnya juga merasakan perubahan juga setelah menjadi ayah?
ADVERTISEMENT
Ya Moms, suami Anda memang tidak mengandung bayi selama 9 bulan, melahirkan, ataupun memproduksi ASI. Tapi ternyata, mereka mengalami beberapa perubahan juga, lho!
Ada dua perubahan besar yang umumnya terjadi pada suami saat pertama kali menjadi seorang ayah. Ya, ada perubahan hormonal dan perubahan fungsi otak. Menurut Dr. Anna Machin, penulis ‘The Life of Dad: The Making of the Modern Father’, ibu dan ayah secara biologis, satu sama lain, memang sudah dipersiapkan menjadi orang tua.
“Itulah pemahaman baru tentang menjadi orang tua. Di masa lalu kami mengira hanya wanita yang mengalami perubahan tubuh, terutama sebagai akibat dari kehamilan dan persalinan, tetapi sebenarnya pria juga mengalami hal yang sama,” jelasnya seperti dikutip dari BBC.
ADVERTISEMENT

Penjelasan soal Perubahan pada Tubuh dan Otak Pria Setelah Menjadi Ayah

Ilustrasi ayah menggendong bayi. Foto: Shutter Stock
Hormon suami Anda berubah setelah menjadi ayah, perubahan utama hormon ini adalah penurunan testosteron, yakni hormon seks pria. Hormon testosteron sangat bagus jika dikaitkan dengan reproduksi.
Tetapi, ketika seorang pria menjadi ayah, maka hormon testosteron mengalami penurunan. Ini jadi salah satu cara tubuh untuk mempersiapkan pria menjalani peran barunya. Sebab, pria dengan testosteron lebih rendah, akan jauh lebih sensitif terhadap anak-anaknya dan juga berempati.
“Jika Anda memperdengarkan tangisan bayi kepada sekelompok pria, mereka yang memiliki testosteron sangat tinggi mungkin akan merasa sangat jengkel, sedangkan pria dengan testosteron rendah akan menjadi cemas,” kata Dr. Anna.
Ilustrasi ayah dan bayi Foto: Shutterstock
Selain itu, hormon prolaktin yang dikenal untuk membantu ibu memproduksi ASI, juga akan meningkat pada ayah. Mengutip Today’s Parent, ayah dengan prolaktin yang lebih tinggi, umumnya akan mempelajari banyak hal dari bayi saat sedang bermain dan mengasuh si kecil.
ADVERTISEMENT
Kemudian, prolaktin juga membuat ayah menjadi lebih responsif dan sensitif terhadap tangisan bayi. Dengan kata lain, prolaktin berperan penting dalam meningkatkan keinginan ayah untuk menjadi dekat dengan bayinya.
Selain perubahan hormon, ketika suami Anda menjadi seorang ayah, otaknya juga berubah secara fisik. Dr. Anna melihat ada perubahan di area-area yang dibutuhkan untuk mengasuh anak dengan baik.
“Jadi, misalnya, di otak luar kita melihat peningkatan di area yang dibutuhkan untuk keterampilan seperti perencanaan, pemfokusan tanpa gangguan, dan pemecahan masalah. Di otak bawah sadar, kami melihat aktivitas di area yang terkait dengan pengasuhan dan deteksi risiko, yang diperlukan untuk mengetahui bahwa bayi Anda aman,” ujarnya.