Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Bila Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah

2 Desember 2021 8:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi lahir dengan berat badan rendah.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi lahir dengan berat badan rendah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi yang lahir di bawah 2,5 kilogram termasuk kategori berat badan lahir rendah (BBLR). Kasus BBLR memang lebih banyak ditemukan pada bayi prematur, meski bayi yang lahir cukup bulan juga bisa saja lahir dengan berat badan rendah.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya saja ketika ibu memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan infeksi selama kehamilan.
Selain itu, dikutip dari Mom Junction, beberapa kondisi seperti kehamilan ganda, masalah plasenta, kelainan serviks, kurang asupan gizi, riwayat kehamilan serta konsumsi obat-obatan dan alkohol juga bisa membuat bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah biasanya membutuhkan perawatan khusus untuk menstabilkan kondisinya. Ya Moms, orang tua juga perlu waspada dengan beberapa masalah kesehatan pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah.

4 Risiko Kesehatan pada Bayi yang Lahir dengan Berat Badan Rendah

1. SIDS
Ilustrasi bayi lahir dengan berat badan rendah. Foto: Shutter Stock
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah berisiko memiliki masalah kesehatan tertentu. Dikutip dari The Urban Child Institute, berat bayi lahir sangat rendah yaitu kurang dari 1500 gram berada pada peningkatan risiko untuk kondisi kronis seperti sindrom gangguan pernapasan (RDS), sindrom kematian mendadak (SIDS), ketidakmampuan untuk menghangatkan tubuh, masalah pencernaan, tekanan darah tinggi dan infeksi.
ADVERTISEMENT
2. Gangguan pertumbuhan
Berat bayi lahir sangat rendah memiliki risiko yang tinggi mengalami hambatan pertumbuhan usai kelahiran. Pertumbuhan fisiknya akan berjalan lebih lambat karena organ-orang tubuhnya belum berfungsi dengan baik untuk mendukung pertumbuhannya. Selain itu, masalah pencernaan yang kerap dialami berdampak pada penyerapan nutrisi yang buruk.
3. Kelainan jangka panjang
Bayi prematur dengan berat badan rendah. Foto: Shutter Stock
Bayi yang mempunyai berat badan rendah dikaitkan dengan kondisi komplikasi dan kelainan jangka panjang. Mereka berisiko mengalami seperti cerebral palsy, yaitu kondisi lumpuh otak yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi anggota tubuh. Kemudian, seperti dikutip dari Stanford Children’s Health, kebutaan, tuli, hingga keterlambatan perkembangan juga jadi risiko bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
4. Berpengaruh pada kemampuan otak
ADVERTISEMENT
Penelitian menunjukkan sekitar 14 persen bayi dengan berat lahir rendah dan 19 persen bayi dengan berat lahir amat sangat rendah atau kurang dari 1000 gram memiliki IQ di bawah rata-rata. Hal ini bisa disebabkan karena gangguan pertumbuhan otak bayi selama di dalam kandungan.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis