Risiko Komplikasi Penyakit Kuning pada Bayi

29 Oktober 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penyakit kuning pada bayi. Foto: Bonn_A/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit kuning pada bayi. Foto: Bonn_A/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setelah lahir, beberapa bayi memiliki jumlah sel darah merah yang berlebihan, hampir sebanyak orang dewasa. Karena hatinya belum cukup matang untuk memecah sel darah merah, organ tersebut akhirnya menghasilkan bilirubin, yaitu pigmen kuning yang membuat warna kulit dan mata bayi berubah kekuningan. Kondisi ini disebut dengan penyakit kuning atau jaundice.
ADVERTISEMENT
Mengutip Baby Gaga, Untuk mengobati penyakit kuning pada bayi baru lahir, dokter akan melakukan prosedur medis yang disebut fototerapi. Prosedur medis tersebut menggunakan cahaya bili yang dapat membantu untuk menghilangkan bilirubin dari darah.
Gelombang cahaya tersebut akan melewati kulit dan darah bayi hingga akhirnya bisa menurunkan kadar bilirubin di organ hati. Ya Moms, bayi akan dibaringkan di tempat tidur dengan posisi telanjang dan mata tertutup, kemudian diterangi dengan cahaya bili.
Jika bayi tidak segera mendapatkan penanganan medis untuk mengobati penyakit kuningnya, kondisi tersebut berisiko menimbulkan komplikasi. Simak penjelasan berikut ini, Moms.

Komplikasi dari Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir

Ilustrasi penyakit kuning pada bayi. Foto: Bonn_A/Shutterstock
1. Ensefalopati Bilirubin Akut
Bilirubin memiliki sifat racun bagi sel-sel otak. Jika bayi mengalami penyakit kuning yang parah, ada risiko bilirubin masuk ke otak yang menimbulkan kondisi medis yang disebut ensefalopati bilirubin akut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Medline Plus, gejala ensefalopati bilirubin akut terbagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap awal, tengah, dan akhir. Dengan rincian:
Tahap awal
Tahap tengah
Tahap akhir
Bayi yang mengalami ensefalopati bilirubin akut harus segera mendapatkan penanganan medis untuk mencegah kernikterus.
2. Kernikterus
bayi kuning atau jaundice Foto: Shutterstock
Kernikterus merupakan sindrom yang terjadi jika ensefalopati bilirubin akut menyebabkan kerusakan permanen di otak. Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kondisi ini dapat menyebabkan palsi serebral athetoid dan gangguan pendengaran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kernikterus juga menyebabkan masalah pada penglihatan, gigi, dan terkadang menyebabkan cacat intelektual. Apa saja gejalanya?
Bayi yang mengalami kernikterus harus mendapatkan fototerapi segera untuk menurunkan kadar bilirubin dalam tubuhnya. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan transfusi tukar darah jika diperlukan.