Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Air liur yang kerap membuat si kecil ngiler hingga membasahi dagu dan leher merupakan hal normal pada bayi. Namun, ternyata keberadaan air liur berlebih dalam waktu yang lama di kulit bayi bisa menimbulkan ruam.
Dokter anak di Pakistan, Dr. Mubina Agboatwalla, MBBS, DCH, menjelaskan di laman Mom Junction, ruam air liur pada bayi ditandai dengan munculnya bercak merah, bengkak dan bersisik pada area seperti mulut, dagu dan leher. Ruam mungkin terasa gatal dan panas sehingga membuat si kecil berusaha untuk menggaruknya.
Lantas, apa yang menjadi penyebab ruam air liur pada bayi?
Kata Ahli soal Penyebab Ruam Air Liur pada Bayi
Bayi akan mengalami tumbuh gigi sejak usia 4-6 bulan. Kondisi ini adalah salah satu alasan paling umum untuk produksi air liur yang berlebihan pada bayi. Air liur mungkin meluap dari mulut bayi dan membasahi beberapa bagian tubuhnya, sehingga menyebabkan pembentukan ruam.
ADVERTISEMENT
Terkadang, air liur bayi juga bercampur dengan sisa ASI atau susu formula yang ada di mulutnya. Nah, sisa-sisa ASI atau susu ini bisa menyebabkan iritasi yang kemudian menimbulkan ruam pada beberapa bayi apabila menempel terlalu lama di kulit.
Selain itu, bayi juga mungkin mengalami ruam air liur jika mereka menggunakan dot yang membuat kulit di sekitar mulut tetap basah atau jika ada sisa makanan di wajah mereka terlalu lama. Hal ini dijelaskan oleh dokter anak, Karen Gill, MD seperti dikutip dari Healthline.
Meski begitu, ruam air liur pada bayi tetap bisa dicegah, Moms. Misalnya dengan selalu menjaga kebersihan kulit sekitar mulut bayi. Siapkan kain lembut atau tisu untuk mengelap air liur yang menetes setiap saat dari mulut bayi atau setiap setelah sesi menyusui. Menjaga kulit bayi bersih dan kering adalah cara yang paling efektif melawan ruam air liur.
ADVERTISEMENT