Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Ryana membagikan kisahnya jadi ibu susu untuk anak Citra Kirana belum lama ini melalui akun Instagram-nya.
“Aduduuu akhirnya ketemu Mas Attar anak sepersusuanku,” tulis Ryana dalam keterangannya.
Ryana pun bercerita, semua bermula saat Citra tengah jatuh sakit dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sebagai ibu, Ryana merasa tidak tega apabila melihat Athar, anak Citra Kirana harus ikut menginap di rumah sakit demi mendapatkan ASI dari ibunya. Oleh sebab itu, ibu dua anak ini memutuskan untuk memberikan ASI perahnya yang masih tersisa di kulkasnya untuk si kecil Athar.
Diketahui, Ryana Dea melahirkan anak keduanya yang bernama, Davian Rafaeyza Redi pada 10 Juli 2019. Sementara, Citra Kirana melahirkan putra pertamanya, Keene Atharrazka Adhitya pada 28 Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Ryana mengaku masa-masa itu sempat membuatnya merasa kewalahan. Sebab, ia harus menyusui anaknya sendiri sekaligus memompa ASI untuk Athar. Meski begitu, Ryana mengaku takjub karena kini Athar sudah tumbuh menjadi bayi yang sehat seperti anaknya, Davian. Mengharukan ya, Moms!
Meski begitu, sebenarnya memberi atau mendonorkan ASI untuk anak lain banyak syaratnya. Sebabkan beberapa penyakit dapat ditularkan melalui ASI.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sistem donor ASI perlu ditunjang oleh informasi, konseling dan keterampilan memberikan bantuan praktis. IDAI juga menekankan, ada beberapa syarat yang harus dilalui Ibu sebelum mendonorkan ASI-nya.
Yang Perlu Dicermati Bila Ingin Jadi Pendonor ASI
dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS dari Satuan Tugas ASI IDAI menjelaskan, ibu yang ingin mendonorkan ASI harus melalui beberapa tahap penapisan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Penapisan I
1. Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan
2. Sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui.
3. Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih.
4. Tidak menerima transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan dalam 12 bulan terakhir.
5. Tidak mengkonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid, dan produk yang bisa mempengaruhi bayi. Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI.
6. Tidak ada riwayat menderita penyakit menular, seperti hepatitis, HIV, atau HTLV2.
7. Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit, seperti HIV, HTLV2, hepatitis B/C (termasuk penderita hemofilia yang rutin menerima komponen darah), menggunakan obat ilegal, perokok, atau minum beralkohol
Penapisan II
ADVERTISEMENT
1. Harus menjalani skrining meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan CMV (bila akan diberikan pada bayi prematur)
2. Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan
3. Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan.
Tak hanya tahap penapisan, ASI yang hendak didonorkan juga perlu melalui proses pasteurisasi pretoria atau flash heating untuk memastikan keamananya.
Kita juga perlu memahami, mutu dan keamanan ASI meliputi kebersihan, cara penyimpanan, pemberian, dan pemerahan ASI. Nah Moms, semoga saja Ryana Dea sudah melakukan semua ini sebelum memberi ASI pada anak Citra Kirana, ya.
ADVERTISEMENT