Saat Bayi Demam Sebaiknya Jangan Diberi Makan Daging, Benarkah?

31 Mei 2020 9:52 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tidur Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tidur Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Wajar bila orang tua merasa khawatir saat anaknya yang masih bayi demam, terlebih bila panasnya juga tak kunjung turun.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya selagi masih di rumah pun dilakukan untuk menurunkan demam, salah satunya menghentikan sementara konsumsi daging karena mengandung zat besi. Apakah hal ini sudah tepat dilakukan?
Adapun zat besi itu sendiri punya beragam manfaat buat tubuh, salah satunya memproduksi sel darah merah baru dan menyusun hemoglobin yang berperan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Bukan cuma daging merah, sebab pada hati ayam, kuning telur, tuna, sarden, salmon, kacang kedelai, kacang merah, kacang kapri, almond, kemudian sayuran hijau, buah kering, tahu, kentang sampai jamur merupakan segelintir makanan yang kaya zat besi, Moms.
Ilustrasi bayi demam menangis Foto: Shutterstock
Meski punya manfaat yang baik untuk tubuh keluarga kita, dilansir US National Library of Medicine National Institutes of Health, menuliskan bahwa kelinci yang demam sebab terinfeksi bakteri Pasteurella multocida bisa sembuh apabila hewan tersebut tidak diberi zat besi.
ADVERTISEMENT
Dari data tersebut disimpulkan bahwa untuk menurunkan demam adalah dengan cara mengurangi jumlah bakteri patogen, yaitu dengan mengurangi jumlah zat besi pada inang atau medianya.
kumparanMOM pun menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Anak, dr Ade Indrisari, Sp.A., M.Kes. Menurutnya, jurnal tersebut menyebut pertumbuhan bakteri akan terhambat saat terjadi peningkatan suhu yaitu demam, apabila kadar besi di dalam darah berada dalam konsentrasi rendah.
Meski begitu, dr Ade menegaskan bahwa penelitian tersebut baru sebatas dilakukan pada hewan. Lalu bagaimana dengan manusia? Hingga kini belum dibuktikan kebenarannya, Moms.
Jadi, ketika si kecil demam, Anda bisa memberinya banyak minum, melakukan skin to skin contact dan jangan dipakaikan baju tebal. Namun bila usianya masih di bawah 6 bulan, segera bawa ia ke dokter. Lalu ikuti instruksi dari petugas kesehatan.
ADVERTISEMENT