Sampai Kapan Anak Boleh Dimandikan Orang Tua Beda Jenis Kelamin?

Sampai Kapan Anak Boleh Dimandikan Orang Tua Beda Jenis Kelamin? Foto: Shutterstock

Memandikan anak sejak masih bayi menjadi momen yang begitu berharga, salah satunya menciptakan bonding orang tua dengan si kecil. Namun, kebiasaan dimandikan, terutama dengan orang tua yang berlawanan jenis, perlu mulai dihentikan ketika anak beranjak lebih besar.

Hal inilah yang dialami oleh pengguna Instagram @ve.idn. Ia membagikan sebuah video yang menampilkan putrinya, Non, yang baru memasuki usia 4 tahun. Dalam video tersebut, Non terbangun sambil menangis. Sang ayah yang berada di sampingnya langsung bangun dan menenangkan putrinya.

Rupanya, Non menangis karena teringat ia kini tidak boleh lagi dimandikan atau dipakaikan baju oleh ayahnya.

"Teringat ayah yang sudah tidak boleh menemani mandi. Teirngat ayah yang sudah tidak boleh memakaikan baju sehabis mandi," tulisnya. kumparanMOM telah diizinkan mengutip video ini.

Sang ibu berkata, ternyata bukan hanya momen menyapih yang membuat Non merasa kehilangan. Padahal, ibunya telah memberi tahu dari jauh-jauh hari, bahkan ketika ia bertambah usianya. Menurut sang ibu, saat diberi tahu tidak boleh lagi dimandikan atau dipakaikan baju oleh ayahnya, Non terlihat baik-baik saja.

"Ternyata hati kecilnya merasa kehilangan," tulisnya lagi sambil memperlihatkan Non yang sedang dipeluk dan ditenangkan oleh suami.

Ternyata, kesedihannya itu berlanjut sampai Non tidur. Di tengah tidurnya, Non tiba-tiba menangis teringat perubahan kebiasaan barunya itu. Semangat untuk berproses ya, Non!

Pengalaman di atas juga mungkin dialami juga oleh beberapa anak lainnya. Tetapi, perubahan kebiasaan ini perlu dilakukan, karena anak perlu belajar tentang batasan terhadap tubuhnya. Apa maksudnya? Simak penjelasannya, yuk!

Psikolog Jelaskan Batasan Umur Anak Tidak Boleh Dimandikan Orang Tua Beda Jenis Kelamin

Ilustrasi Anak Perempuan Menangis saat Bersama Ayah. Foto: Shutterstock

Lantas, kapan sih, sebaiknya ayah tidak lagi memandikan dan memakaikan baju pada anak perempuannya, begitu juga sebaliknya ibu tidak lagi melakukannya terhadap anak laki-laki?

Nah Moms, Anda perlu tahu terlebih dahulu tentang teori psikoseksual dari Sigmund Freud. Dalam teori psikoseksual, di usia anak 3-6 tahun, si kecil sedang mengalami fase phalic atau anak menunjukkan keingintahuan yang lebih besar, termasuk pada organ intimnya.

"Nah, di usia ini juga, anak itu mulai mengeksplorasi area private-nya. Jadi, jangan merasa aneh bila anak mulai pegang-pegang area private-nya," ujar Psikolog Klinis Anak Rumah Dandelion, Rizqina Ardiwijaya, kepada kumparanMOM.

Sejalan dengan teori tersebut, menurut Rizqina, di usia 3-4 tahun anak juga mulai mengembangkan identitas gender. Sehingga, anak sudah mulai memahami gender mereka masing-masing, dan dapat menjawab ketika ditanya oleh orang lain.

"Anak pun sudah mulai ketertarikan terhadap anggota tubuh termasuk area privat. Maka, kita harus merespons kebutuhan itu dengan memberikan batasan. Batasan pertama adalah yang berkaitan dengan apa yang boleh dan tidak boleh, termasuk sentuhan mana yang boleh dan tidak boleh," jelas dia.

"Lalu, aturan untuk melihat alat kelamin orang lain, atau mengizinkan orang lain untuk melihat alat kelaminnya," imbuh dia.

Sehingga, sebaiknya di usia 3-4 tahun, balita secara perlahan sudah mulai diajarkan tentang batasan-batasan tersebut ya, Moms. Termasuk sebaiknya tidak lagi dimandikan atau dipakaikan baju oleh orang tuanya yang berbeda jenis kelamin. Begitu juga tidak lagi mandi bersama saudaranya yang berjenis kelamin beda.