Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sariawan pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya
19 Februari 2018 17:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Bila pernah mengalami stomatitis atau sariawan, Anda tentu tahu betapa tidak nyaman rasanya. Sayangnya, tidak hanya Anda, bayi juga bisa mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Bayangkan bagaimana bila si kecil memiliki bercak putih yang biasa berada di dinding mulut, lidah, area bibir, maupun pipi yang terasa perih setiap terkena makanan itu. Tidak tega ya, Moms?
Wajar saja bila saat sariawan bayi jadi tidak lahap menyusu, menolak MPASI dan terus-terusan rewel. Tapi bila ia terus menolak menyusu atau makan, berat badan bayi bisa turun dan asupan zat gizi ke tubuhnya jadi terganggu.
Apa sih, yang menyebabkan timbul sariawan?
Banyak, Moms. Antara lain ada area mulut yang tak sengaja tergigit bayi, pertanda ia sedang kekurangan zat gizi tertentu (zinc, vitamin B12, asam folat), terinfeksi virus, terinfeksi jamur, kesalahan menggosok gigi, maupun alergi makanan.
Lalu bagaimana mengatasinya bila bayi mengalami hal ini?
ADVERTISEMENT
Dikutip kumparanMom (kumparan.com ) dari situs IDAI , sariawan sebetulnya bisa menghilang dengan sendirinya. Rasa perih yang muncul umumnya hanya terjadi selama 24 hingga 48 jam, atau bertahan hingga empat hari ke depan.
Kenapa begitu? Karena setelah masa itu akan muncul lembaran fibrin putih yang membuat perih berkurang, dan berangsur sembuh dalam 7-10 hari.
Tapi Anda juga bisa mempercepat kesembuhan sariawan. Caranya, kompres menggunakan es batu pada area sariawan. Efek dingin es membuat sariawan jadi mati rasa. Perhatikan pula nutrisi yang dikonsumsi ibu menyusui, karena bisa turut meredakan sariawan pada bayi lewat ASI. Pilih asupan kaya probiotik seperti yoghurt dan bawang putih. Gunanya untuk menahan perkembangan jamur candida.
Bila sariawan tak kunjung hilang, dan disertai dengan ruam kulit, demam, dan terdapat pembengkakan kelenjar getah bening, segera datangi dokter.
ADVERTISEMENT