Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil karena Bisa Bahayakan Janin

31 Mei 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil makan sayuran. Foto: Dragon Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil makan sayuran. Foto: Dragon Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sayuran termasuk makanan yang memiliki banyak nutrisi sehingga direkomendasikan untuk ibu hamil. Tapi, rupanya ada juga sayuran yang dilarang untuk ibu hamil karena bisa membahayakan kondisi janin.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, asupan nutrisi ibu hamil memang sangat memengaruhi perkembangan janin. Dalam laman Medlineplus, disarankan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi asam folat yang bermanfaat mencegah cacat pada si kecil.
Asupan zat besi juga penting untuk diperhatikan, karena berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Jangan lupa pula untuk mengonsumsi makanan tinggi kalsium guna mengurangi risiko preeklampsia, yakni kondisi medis yang menyebabkan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba.

Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Ibu hamil makan sayuran. Foto: Makistock/Shutterstock
Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi sayuran yang tidak dicuci. Ini karena sayuran tersebut kemungkinan besar terkontaminasi bakteri. Kontaminasi dapat terjadi kapan saja, baik itu di proses produksi, panen, penyimpanan, transportasi, hingga saat penjualan.
Mengutip Healthline, sayuran yang tidak dicuci kemungkinan besar mengandung bakteri dan parasit seperti Toxoplasma, E. coli, dan Salmonella.
ADVERTISEMENT
Toxoplasma adalah parasit yang dapat bertahan lama pada makanan nabati. Apabila dikonsumsi oleh ibu hamil, parasit itu bisa bergerak melewati plasenta dan dapat menyebabkan janin kehilangan penglihatan serta kesulitan belajar di kemudian hari. Dalam beberapa kasus, parasit ini juga bisa mengakibatkan kerusakan yang parah pada mata atau otak bayi.
Adapun E. coli dan Salmonella adalah bakteri yang menyebabkan diare. Penyakit diare yang parah bisa menyebabkan dehidrasi hingga tekanan darah rendah.
Mengutip The Bump, dehidrasi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kram dan kontraksi. Pasalnya, rahim adalah otot yang paling terdampak ketika tubuh kekurangan cairan.
Ibu hamil juga disarankan untuk mengurangi konsumsi tauge, lobak, dan sayuran kecambah lainnya. Ini karena makanan berkecambah tumbuh di lingkungan lembap sehingga kemungkinan besar mengandung bakteri Salmonella.
ADVERTISEMENT
Untuk meminimalkan risiko terinfeksi bakteri dan parasit penyebab penyakit yang disebutkan di atas, dianjurkan untuk mencuci semua sayuran dengan air bersih, lalu masak sebelum dimakan.

Makanan Lain yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil makan semangka. Foto: MUNGKHOOD STUDIO/Shutterstock
Berdasarkan informasi dari Mayo Clinic, ibu hamil sangat disarankan menjauhi makanan yang mengandung merkuri, karena dapat merusak sistem saraf bayi yang sedang tumbuh. Merkuri sering ditemukan pada ikan yang besar.
Semakin besar ikannya, semakin besar pula kandungan merkuri dalam tubuhnya. US Food and Drug Administration (FDA) mengimbau untuk tidak mengonsumsi makanan berikut ini saat hamil:
Selain itu, jangan konsumsi makanan dengan kandungan susu yang belum melalui proses pasteurisasi, yakni pemanasan untuk membunuh organisme merugikan. Produk yang susunya tidak dipasteurisasi dapat menyebabkan berbagai penyakit.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, hindari keju lunak, kecuali jika pada labelnya disebutkan bahwa keju tersebut sudah dipasteurisasi atau dibuat dengan susu pasteurisasi.