Sebelum Ajak Anak Main Tik Tok, Ini Saran dari Psikolog

11 Februari 2020 18:53 WIB
clock
Diperbarui 1 Maret 2020 17:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak main Tik Tok Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak main Tik Tok Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tik Tok kembali ramai dimainkan lagi dan apakah Anda berminat libatkan anak ikut memainkannya?
ADVERTISEMENT
Aplikasi yang memungkinkan pengguna merekam video dengan berbagai gerakan, mulai dari menari, lalu sinkronisasi bibir sambil melakukan gerakan tertentu sesuai lagu yang dipilih ini, memang cukup menarik perhatian siapa saja.
Tak jarang, banyak orang tua yang mengikutsertakan anak-anak mereka pula. Tapi, sebenarnya aman tidak ya bagi si kecil?
Aplikasi Tik Tok. Foto: Jofie Yordan/kumparan
Menurut Psikolog Anak dan Remaja Roslina Verauli, Tik Tok aman digunakan si kecil bila ia selalu dalam pengawasan orang tua saat memainkannya, Moms.
"Jadi, saat anak buka aplikasi, sebetulnya anak di bawah ranah publik. Penting sekali orang tua untuk mengawasi. Jadi kalau dia mau main Tik Tok kek, mau main di jalan raya kek, itu pokoknya tetap di bawah pengawasan orang tua, itu hak anak untuk selalu diawasi orang tua," ujar Roslina Verauli, Psikolog Anak dan Remaja, saat dihubungi kumparan, Selasa (11/2).
ADVERTISEMENT
Dari Tik Tok, anak bisa mengeksplor diri dengan musik dan tari, hal tersebut pun berdampak baik untuk tumbuh kembang anak, Moms.
Roslina menambahkan, dengan musik dan menari, keterampilan komunikasi timbal balik anak pun semakin berkembang. Itu karena hal itu merupakan salah satu bentuk stimulasi agar anak cepat tanggap.
"Di Tik Tok kan gunainnya ada musik dan tarian, dan itu very good dampaknya untuk anak. Hampir semua aspek tumbuh kembang melalui gerakan menari dan menyanyi. Ketika mendengarkan musik, anak terlatih untuk berekspresi. Tapi ingat, bermusik dan menari tidak hanya dari Tik Tok," jelas Roslina.
Ilustrasi anak sedang asik bermain Tik Tok. Foto: Shutterstock
Meski relatif aman, Tik Tok juga bisa rentan terhadap kejahatan cyberbullying. Apalagi Tik Tok memungkinkan pengguna terhubung ke orang lain dan dapat melihat konten yang tidak bisa difilter.
ADVERTISEMENT
"Anak tidak dianjurkan untuk punya akun sendiri ya, karena dikhawatirkan dijadikan objek,rentan kejahatan, rentan cyberbullying," tambahnya.
Yang terpenting, jangan sampai anak Anda kecanduan bermain Tik Tok, Moms. Jadi, jangan dilakukan setiap hari, ya! Sebab, anak juga butuh kegiatan positif untuk perkembangannya.
"Pastikan anak punya variasi kegiatan, bantu anak eksplor secara variatif jadi jangan Tik Tok-an setiap hari, anak butuh bermain sama temannya, mengerjakan tugas sekolah, dan lain-lain," tambah Roslina.
Ilustrasi Aplikasi Tik Tok Foto: Helmi Afandi/kumparan
Dilansir dari laman GoodHousekeeping, meskipun Tik Tok ada fitur privasi, namun kontrol orangtua tidak ada di aplikasi. Pasalnya, Tik Tok juga seperti platform media sosial lainnya, Moms. Yaitu kita bisa berkirim pesan dengan orang asing, lewat direct message (pesan langsung) atau fitur komentar.
ADVERTISEMENT
Menurut Chief Parenting Officer aplikasi Bark, Titania Jordan, Tik Tok merupakan platform yang memungkinkan 'modus' predator, yakni awalnya dengan melemparkan pujian ke anak karena videonya menarik dan bagus.
Padahal, itu cuma sebagai cara awal halus untuk masuk ke dalam kehidupan si kecil, karena lewat pujian bisa buat anak merasa senang. Untuk itu, orang tua memang harus lebih waspada.
Nah, bila saran-saran di atas sudah diterapkan, maka kini Anda bisa mengajak anak bermain secara aman, Moms!