news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sebenarnya, Perlukah Bayi Disusui Malam Hari?

19 Februari 2020 20:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perlukah bayi disusui malam hari?  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Perlukah bayi disusui malam hari? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Sementara menyusui, bisa memberi banyak sekali manfaat bagi bayi maupun ibunya.
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa WHO dan Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) merekomendasikan bayi diberi ASI dan hanya ASI saja (ekslusif) sejak lahir hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI).
Tapi bicara soal ASI dan menyusui, sebenarnya perlukah bayi disusui malam hari?
Ilustrasi ibu menyusui di malam hari. Foto: Thinkstock
Jawabannya: perlu, Moms!
La Leche League International (LLLI) organisasi nirlaba yang menyelenggarakan advokasi, pendidikan, dan pelatihan terkait menyusui di 89 negara, bahkan sangat menyarankannya.
Mengutip laman resmi LLLI, menyusui di malam hari sangat disarankan karena dapat menjadi sangat penting untuk membantu membangun persediaan ASI Anda, membangun kedekatan ibu dan bayi, dan memperlancar proses menyusui hingga memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Dijelaskan juga, normal bila bayi baru lahir menyusu di malam hari. Satu penelitian terhadap lebih dari 700 bayi berusia antara enam dan 12 bulan menunjukkan bahwa hampir 80% dari bayi-bayi ini terbangun setidaknya sekali pada malam hari.
ADVERTISEMENT
Alasannya?
Ilustrasi ASI perah. Foto: Shutter stock
Komposisi ASI hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk dicerna oleh bayi. Ini karena ASI komposisi ASI demikian unik dan sesuai dengan kemampuan ginjal bayi. Tak heran kalau setiap 1,5 atau 2 jam bayi ingin menyusu lagi, baik pada pagi, siang, sore maupun malam hari.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pada minggu-minggu dan bulan-bulan pertama kehidupannya, kebanyakan bayi akan sering menyusu antara jam 9 malam dan jam 3 pagi di mana mereka dapat mengonsumsi sekitar 20% dari total kebutuhan kalori hariannya.
ilustrasi bayi tidur lelap Foto: Shutterstock
Namun hal ini tidak akan berlangsung selamanya. Penelitian menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, frekuensi bayi bangun dari tidur lelapnya untuk menyusu di malam hari akan berkurang.
ADVERTISEMENT
Jadi jangan menyerah dan tetap semangat! Bila bangun di malam hari untuk menyusui terasa sulit bagi Anda, ingat saja, betapa luar biasa manfaatnya untuk tumbuh kembang bayi tercinta.