Selain Makanan, Ini 3 Jenis Pencetus Alergi yang Kerap Terjadi pada Anak

24 September 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gejala alergi pada anak.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gejala alergi pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Makanan merupakan salah satu pencetus alergi yang paling umum terjadi pada anak. Ya Moms, alergi terjadi akibat reaksi tubuh terhadap jenis atau zat makanan tertentu.
ADVERTISEMENT
Gejala alergi makanan pada anak biasanya bervariasi, mulai dari sakit kepala, mual sampai muntah, gatal-gatal, hingga diare. Beberapa kasus alergi makanan biasanya berasal dari susu, telur, kacang-kacangan, dan seafood.
Oleh karena itu, ibu dan ayah perlu cermat dalam memilih makanan untuk anak. Meski gejalanya terlihat sepele, tetapi bila tidak segera diatasi dapat berbahaya untuk tumbuh kembang si kecil.
Ilustrasi anak sedang diare Foto: Shutterstock
Nah Moms, selain makanan, rupanya ada beberapa jenis pencetus alergi lain yang cukup sering terjadi pada anak. Beberapa gejala yang terjadi biasanya sama seperti alergi makanan, tetapi ada juga yang berbeda.
Apa saja pencetus alergi yang umum terjadi pada anak?

3 Jenis Alergi yang Bisa Terjadi pada Anak

1. Alergi bulu hewan peliharaan 
Ilustrasi anak sedang pilek Foto: Shutterstock
Mengutip What to Expect, alergi terhadap bulu hewan sebenarnya bukan disebabkan oleh bulu itu sendiri. Sebab, bulu hewan bukan termasuk golongan alergen. Namun, umumnya bulu hewan kerap membawa serbuk sari, debu, dan serpihan kulit yang membentuk ketombe yang dapat menjadi alergen.
ADVERTISEMENT
Reaksi alergi bulu hewan akan muncul saat anak menghirup bulunya. Biasanya, tubuh akan melepaskan histamin atau bahan kimia lainnya yang memberikan efek samping pada saluran pernapasan anak yang berupa gejala alergi, seperti pilek, bersin-bersin, batuk, dan mata berair.
2. Alergi debu 
Ya Moms, alergi debu juga cukup sering terjadi pada anak-anak. Pasalnya, butiran-butiran kecil yang tak terlihat secara kasat mata ini kerap bertebaran di mana-mana. Biasanya, anak-anak yang mempunyai riwayat alergi debu akan sangat sensitif terhadap udara kotor.
Alergi debu biasanya mengganggu saluran pernapasan anak, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, hingga napas berbunyi. Jika anak sudah mengalami kesulitan bernapas, jangan ragu untuk segera bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ibu dan ayah perlu rajin mengganti perlengkapan rumah yang sering digunakan oleh si kecil, seperti bantal, guling, selimut, dan sprei. Sering-seringlah membersihkan karpet dengan pengisap debu, dan gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan ruangan.
3. Alergi jamur
Ilustrasi kulit gatal karena alergi. Foto: Shutterstock
Apakah Anda pernah mendengar alergi jamur? Ya Moms, selain orang dewasa, alergi jamur juga cukup sering terjadi pada anak-anak. Alergi jamur merupakan bentuk reaksi tubuh yang berlebihan saat anak menghirup spora jamur yang berada di dalam atau di sekitar ruangan.
Biasanya, jamur tumbuh di lingkungan yang lembap, dan melepaskan spora atau benih jamur yang dapat bergerak bebas di udara. Sehingga, bila spora itu terhirup, maka dapat menimbulkan reaksi alergi, seperti kulit gatal, bersin-bersin, hingga mata gatal.
ADVERTISEMENT