Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian terbatas yang dilakukan di Jakarta (2018) terhadap 103 anak usia 2 hingga 3 tahun, menemukan bahwa konsumsi protein dan lemak lebih tinggi dibanding serat. Jadi, 9 dari 10 anak di Jakarta usia 2 sampai 3 tahun hanya mengkonsumsi 4,7 gram serat perhari.
ADVERTISEMENT
Padahal angka tersebut masih jauh dari kecukupan asupan serat oleh Kementerian Kesehatan. Pada 2013 lalu, pihaknya merekomendasikan anak usia 1 sampai 3 tahun idealnya mendapat 16 gram serat setiap harinya, Moms.
Sama seperti protein, lemak hingga karbohidrat, serat juga memiliki banyak manfaat. Di antaranya, menstimulasi pergerakan usus sehingga buang air besar anak bisa teratur dan konsistensi tinja yang lunak. Kemudian beberapa jenis serat seperti FOS (Fruktooligosakarida) dan GOS (Galaktooligosakarida) juga terbukti mendukung bakteri baik yang ada di dalam saluran pencernaan.
“Manfaat soluble fiber —jenis serat yang menyerap air— dapat mengikat air, menyerap atau menempel pada kolesterol dan glukosa, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan glukosa dalam tubuh, mencegah penyakit seperti jantung koroner, diabetes melitus tipe 2,” kata dr. Frieda Handayani, Sp.A (K), Konsultan Gastrohepatologi Anak, saat memaparkan materinya dalam acara Pemenuhan Asupan Serat Sejak Dini oleh Bebelac Gold di Almond Zucchini Cooking Studio, Jakarta, pada Selasa (3/9)
ADVERTISEMENT
“Kemudian solubel difermentasikan oleh bakteri baik di usus, sehingga menghasilkan zat-zat baik untuk membantu pencernaan serta mempengaruhi mood dan kecerdasan anak,” tambahnya.
Tidak hanya itu Moms, bila anak kekurangan serat dalam jangka panjang, dapat mengakibatkan kanker usus besar. Kenapa? Sebab serat punya kemampuan luar biasa, yaitu anti inflamasi atau anti peradangan di dalam sel tubuh. Seperti yang kita tahu, kanker itu sendiri disebabkan karena terjadinya peradangan sel yang tidak terkontrol dan terjadi terus menerus.
Lantas, berapa banyak serat yang harus dikonsumsi anak?
dr Frieda menjelaskan, jika anak berusia 1 hingga 3 tahun harus mengonsumsi 16 gram serat setiap hari. Kemudian untuk anak berusia 4 sampai 6 tahun butuh 22 gram serat perhari. Dilanjutkan untuk anak berusia 7 sampai 9 yang butuh 26 serat dan 10 sampai 12 butuh 30 gram serat setiap harinya, Moms.
ADVERTISEMENT
Serat sendiri dibagi menjadi dua tipe: soluble dan insoluble. Serat soluble terdapat di kacang polong, oat, jeruk, apel, aprikot, wortel, bawang hingga pisang. Sedangkan insoluble terdapat di biji-bijian, kulit buah-buahan, beras merah, gandum, whole grains, brokoli, sayuran hijau, dan bawang.
Sebagai tambahan, dr Frieda juga menerangkan bahwa kulit buah itu kaya serat. Untuk menghindari pengawet dan pestisida, ia menyarankan agar merendam buah-buahan di dalam air garam atau dengan cuka apel dan cuci sampai bersih. Kemudian, untuk pengolahan sayuran dan buah lebih baik dikukus ketimbang direbus, agar kandungan vitamin dan mineral tetap utuh dan terjaga baik.
dr Frieda juga memberi panduan makanan untuk anak agar konsumsi seratnya terpenuhi, seperti berikut:
1 mangkok oat meal setara dengan 4 gram serat.
ADVERTISEMENT
1 buah apel dengan kulit setara dengan 2,8 hingga 3,6 gram serat.
1 lembar roti gandum setara dengan 2 gram serat.
125 gram sup wortel sertara dengan 1 gr serat.
1 buah pir dengan kulit setara dengan 3,5 gram serat.
125 gram spageti gandum setara dengan 3 gram serat.
Jadi, mulai sekarang jangan lupa perhatikan asupan serat untuk anak ya Moms!