Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun tahu kah Anda bagaimana atau seperti apa seharusnya detak jantung janin yang normal? Apalagi detak jantung janin terdengar lebih cepat daripada detak jantung orang dewasa.
Tak hanya itu, detak jantung janin pun dapat berubah selama tahap kehamilan. Lalu bagaimana seharusnya detak jantung janin yang normal?
Detak Jantung Janin yang Normal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jantung bayi mulai berdetak pada usia kehamilan sekitar lima minggu. Pada titik ini, detak jantung janin yang normal hampir sama dengan detak jantung ibu, yakni 80-85 detak per menit (bpm).
Selanjutnya, detak jantung janin akan meningkat sekitar tiga detak per menit per hari selama bulan pertama. Sehingga menurut Very Well Family, dokter atau bidan bisa menentukan usia janin Anda melalui detak jantungnya lewat USG.
ADVERTISEMENT
Kemudian memasuki usia awal kehamilan sembilan minggu, detak jantung janin yang normal rata-rata 175 bpm. Namun pada pertengahan kehamilan, detak jantung janin yang normal sekitar 120-180 bpm.
Jantung janin juga mulai mengalami perlambatan pada 10 minggu terakhir kehamilan atau selama trimester ketiga. Meskipun detak jantung janin yang normal ini masih sekitar dua kali detak jantung istirahat orang dewasa normal.
Detak jantung janin pun akan bervariasi setiap harinya, sama seperti detak jantung kita, Moms. Detak jantung janin dapat berubah ketika merespons kondisi di dalam rahim. Bisa juga karena janin bergerak, tidur, atau melakukan aktivitas lain di dalam kandungan.
Cara Memantau Detak Jantung Janin
Ada dua cara untuk melakukan pemantauan jantung janin, yakni secara eksternal dan juga internal:
ADVERTISEMENT
1. Pemantauan jantung janin eksternal.
Cara ini menggunakan alat untuk mendengarkan dan merekam detak jantung bayi melalui perut ibu hamil. Salah satunya adalah USG Doppler. Ini sering digunakan selama kunjungan prenatal untuk menghitung detak jantung janin. Ini juga dapat digunakan untuk memeriksa detak jantung janin selama persalinan.
2. Pemantauan jantung janin internal.
Cara ini menggunakan kawat tipis atau elektroda yang dipasang di kulit kepala janin. Kabel dapat mencapai janin melalui serviks Anda dan akan terhubung ke monitor. Metode ini memberikan hasil yang lebih baik, namun hanya bisa dilakukan jika kantung ketuban sudah pecah dan serviks terbuka. Ini juga hanya dilakukan jika pemantauan secara eksternal tidak dapat maksimal.
Mengutip laman Hopkins Medicine, pemantauan detak jantung janin sangat membantu jika Anda mengalami kehamilan berisiko tinggi, seperti menderita diabetes atau tekanan darah tinggi.
ADVERTISEMENT
Ini juga dapat digunakan untuk memeriksa bagaimana obat-obatan persalinan mempengaruhi janin. Ini adalah obat-obatan yang digunakan untuk membantu mencegah persalinan dimulai terlalu dini.