Seperti Apa Kondisi Bayi yang Lahir Lewat HPL?

19 Oktober 2021 8:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Umum yang Terjadi pada Bayi Lahir Lewat HPL Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Umum yang Terjadi pada Bayi Lahir Lewat HPL Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hari perkiraan lahir atau HPL biasanya sudah bisa diprediksi saat melakukan USG. Namun karena masih perkiraan, bisa saja ibu melahirkan bayi lahir sebelum atau lewat dari HPL tersebut.
ADVERTISEMENT
Standford Children's Health melansir, kebanyakan wanita melahirkan bayi pada usia kehamilan 37 sampai 42 minggu, Moms. Sementara HPL dihitung dengan patokan usia 40 minggu kehamilan. Sehingga persalinan yang terjadi 3 minggu lebih awal sampai 2 minggu lewat dari HPL masih termasuk kondisi yang normal atau disebut cukup bulan.
Bayi disebut lahir lebih bulan atau post-term, bila lahir setelah minggu ke-42. Mengutip Kid Spot, bayi yang lahir lewat HPL atau post-term, akan memiliki beberapa kondisi umum yang perlu diwaspadai. Apa saja?

Berbagai Kondisi Umum Bayi Lahir Lewat dari HPL

Kondisi Umum yang Terjadi pada Bayi Lahir Lewat HPL. Foto: Shutterstock
1. Kondisi kulit bayi cenderung merah dan mengelupas atau kering saat dilahirkan.
2. Beberapa kulit bayi bernoda atau berwarna hijau karena mekonium (feses pertama bayi ketika lahir).
ADVERTISEMENT
3. Seringkali ada sedikit atau bahkan tidak ada cairan ketuban yang keluar selama persalinan.
4. Terkadang, cairan ketuban tercampur dengan mekonium sehingga teksturnya menjadi kental dan lengket.
5. Biasanya tidak ada tanda-tanda cairan vernix yang tertinggal di kulit bayi karena kemungkinan sudah terserap dalam cairan ketuban.
6. Memiliki sedikit bulu-bulu halus di kulit atau tubuhnya.
7. Kuku jari kering dan terkelupas.
Tapi tak perlu cemas berlebihan, Moms. Bila HPL Anda sudah di depan mata namun belum ada tanda-tanda melahirkan, buat lah janji mingguan dengan bidan atau dokter dan diskusikan opsi yang kiranya diperlukan.
Sehingga, berbagai kondisi yang sudah disebutkan di atas dapat diwaspadai dengan penanganan medis yang tepat demi keselamatan ibu maupun bayi.
ADVERTISEMENT