Serba-serbi Imunisasi Influenza yang Penting Diketahui

5 April 2022 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak imunisasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak imunisasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Imunisasi influenza merupakan 1 dari 15 imunisasi yang diwajibkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk diberikan pada bayi. Imunisasi ini bisa didapatkan gratis di puskesmas dan posyandu.
ADVERTISEMENT
Apa itu imunisasi influenza? Apa saja yang perlu diketahui orang tua tentang imunisasi tersebut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Moms.

Informasi Seputar Imunisasi Influenza

Ilustrasi anak imunisasi. Foto: Shutter Stock

Apa itu Imunisasi Influenza?

Mengutip laman Centers for Disease Control and Development (CDC), imunisasi influenza atau yang biasa disebut dengan vaksin flu adalah vaksin yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus influenza yang menyebabkan flu.
Penyakit flu hampir selalu ada di musim apa pun. Jika tidak dicegah dengan imunisasi influenza, virus ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti pneumonia, infeksi sinus, infeksi telinga, dan lain sebagainya.

Usia Berapa Anak Bisa Diberi Imunisasi Influenza?

Ilustrasi imunisasi anak. Foto: Shutter Stock
Mengutip laman IDAI, imunisasi influenza dapat diberikan pada anak mulai usia 6 bulan. Aturan dosisnya pun disesuaikan dengan usia anak.
ADVERTISEMENT

Siapa yang Tidak Boleh Mendapat Imunisasi Influenza?

Ilustrasi imunisasi anak. Foto: Shutter Stock
Berdasarkan informasi dari CDC, ada beberapa kelompok orang yang tidak boleh mendapat imunisasi influnenza. Siapa saja mereka?

Efek Samping Imunisasi Influenza

Ilustrasi vaksin. Foto: Shutter Stock
Imunisasi influenza memiliki efek samping yang berbeda antara satu anak dengan anak lain. Namun, umumnya efek samping tersebut bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Beberapa efek sampingnya yaitu bengkak di bekas suntikan, pilek, sakit tenggorokan, muntah, nyeri, hingga demam.
Jika anak merasakan efek samping tersebut, Anda bisa memberikan obat anti nyeri sesuai anjuran dari dokter. Selain itu, kompres bekas suntikan dengan kain hangat untuk mencegah bengkak di area tersebut.
ADVERTISEMENT