Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi, sering kali orang tua menyesali tindakannya karena sebenarnya mereka tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan anaknya. Penelitian menunjukkan, ada beberapa hal yang sering menimbulkan rasa bersalah pada ibu dan ayah di antaranya tidak mengangkat telepon anak, membiarkannya screen time, tidak memasak makanan sehat, hingga kebiasaan berteriak.
Lantas, apa sebenarnya yang bisa dilakukan untuk mengendalikan amarah dan keinginan meneriaki anak?
Tips Mengurangi Kebiasaan Berteriak pada Anak
Berhenti berteriak soal hal kecil
Ibu dan ayah mungkin secara tidak sadar sering berteriak pada hal-hal kecil yang sebenarnya bukan karena amarah hanya untuk membuat semua orang mendengar perkataannya. Misalnya saat ibu bilang “Makanan sudah siap!” atau ayah saat memerintah “Kecilkan suara musiknya!” Ternyata, menormalisasi teriakan pada hal kecil ini juga bisa memicu respons yang sama ketika melihat tindakan anak lainnya, Moms.
ADVERTISEMENT
“Sebaliknya, cobalah berjalan ke arah anak-anak Anda dan berbicaralah dengan suara biasa,” ujar penasihat orang tua, Eileen Kennedy-Moore, Ph.D., seperti dikutip dari Parents.
Kendalikan emosi sendiri
Psikolog anak sekaligus penulis buku Peaceful Parents, Happy Siblings: How to Stop Yelling and Start Connecting, Laura Markham, Ph.D., menyarankan agar orang tua bisa menenangkan diri setidaknya lima menit saja setiap hari.
“Penelitian membuktikan bahwa meluangkan waktu untuk introspeksi diri setiap hari dapat membantu kita bersantai di tengah panasnya situasi rumah,” kata Laura.
Pikirkan kalimat yang aman
“Buatlah ungkapan untuk diucapkan pada diri sendiri saat Anda menyadari akan muncul kepanikan,” lanjut Laura.
Ungkapan yang menenangkan diri sendiri tidak hanya akan menghentikan kepanikan Anda, tapi juga akan membantu mencegah ledakan lebih besar dengan berteriak.
ADVERTISEMENT
Misalnya saat melihat anak-anak membuat rumah berantakan, cobalah untuk mengatakan hal-hal yang menangkan diri sendiri dulu seperti “Sabar, sabar, mereka masih anak-anak dan belum bisa berkomunikasi dengan baik” sambil menarik napas dalam dan sesekali mengelus dada.
Mengalah pada anak
Ibu dan ayah mungkin sudah sering menahan teriakan, tapi si kecil justru semakin bertingkah dan tampak menyebalkan. Hal ini bisa menjadi pemicu teriakan yang lebih besar. Tapi menurut Laura, alih-alih meluapkan teriakan, akan lebih baik jika orang tua mengalah dan mendekatkan diri ke anak.
Turunkan ego dan sejajarkan perasaan dengan si kecil, rangkul dia, berikan pelukan dan katakan bahwa Anda mengerti perasaannya. Meski sulit, tapi pendekatan ini akan membantu semua orang untuk tetap tenang, Moms.
ADVERTISEMENT