Sering Merasa Lemah saat Hamil, Bahaya Enggak Sih?

4 April 2020 18:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mudah merasa lelah dan lemas merupakan suatu hal yang seringkali dikeluhkan ibu hamil. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh ibu hamil itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun terkadang, kehamilan juga bisa membuat Anda merasa sangat lemah. Saat menghadapi situasi seperti ini, mungkin Anda hanya ingin berbaring di tempat tidur untuk sekadar mengembalikan energi. Dokter Kandungan Kameelah Phillips, MD, yang berada di New York, AS menjelaskan bahwa kondisi ini dapat menjadi salah satu tanda ketidakmampuan ibu hamil untuk bergerak secara normal atau seperti biasanya.
"Misalnya, Anda mungkin merasa pusing, ingin pingsan, terutama saat berdiri terlalu lama. Anda pun mungkin akan merasa gemetar, berkeringat, bingung atau mudah marah, padahal sudah tidur dengan cukup," ujar Phillips seperti dikutip dari The Bump.
ibu hamil sakit kepala Foto: Shutterstock
Tak cuma itu, Anda juga mungkin juga pernah merasa sakit kepala serta penglihatan mulai kabur. Bila ini yang terjadi, kemungkinan besar tubuh Anda terlalu lelah sehingga butuh istirahat. Memang kondisi ini terdengar menakutkan, tetapi merasa lemah saat hamil adalah suatu yang umum dirasakan banyak wanita dan bisa diatasi.
ADVERTISEMENT
Selain pengaruh hormon dan kelelahan, Patricia Evans, NP, CNM, praktisi perawat dan bidan perawat bersertifikat di MemorialCare Orange Coast Medical Center di Fountain, California, AS, mengatakan bahwa ibu hamil yang mudah merasa lemah ini biasanya disebabkan karena kadar gula darahnya rendah. Kondisi ini umumnya terjadi di trimester pertama dan trimester ketiga kehamilan.
Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock
Di trimester pertama, hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon dan penurunan nafsu makan yang disebabkan mual dan muntah yang Anda alami. Sehingga tubuh Anda akhirnya akan mengambil sedikit kalori daripada yang dibutuhkan. Sedangkan, jika hal ini Anda rasakan di trimester ketiga bisa terjadi karena bayi dalam rahim menekan perut Anda.
Selain itu, dehidrasi juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda sering merasa lemah saat hamil, Moms. Penting untuk Anda ingat bahwa selama hamil kebutuhan air putih Anda akan meningkat. Jika Anda lupa untuk minum yang cukup, dikhawatirkan akan berisiko tubuh Anda merasa lemah atau goyah.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, berikut ini ada beberapa cara mencegah merasa lemah selama kehamilan yang mungkin dapat Anda terapkan, Moms.
Ibu hamil perlu makan makanan bergizi seimbang Foto: Shutterstock

1. Sering makan

Cobalah untuk makan dan minum air putih setiap 2 jam sekali untuk menjaga kadar gula darah Anda stabil. Jika perlu, bawalah camilan di dalam tas setiap saat Anda pergi.
ibu hamil minum air Foto: Shutterstock

2. Cukup minum air

Ibu hamil disarankan untuk tetap terhidrasi karena hal ini akan berdampak pada tubuh maupun janin dalam kandungannya. Disarankan, ibu hamil minum air setidaknya 10 gelas tiap harinya.
Ilustrasi Daging Sapi Foto: Shutterstock/Stciel

3. Perhatikan asupan zat besi

Ibu hamil membutuhkan 27 mg zat besi setiap harinya. Anda pun dapat memperoleh asupan tersebut dalam daging, kacang-kacangan, berbagai sayuran hijau, maupun sereal. Tetapi, jika kadar zat besi Anda rendah, biasanya dokter akan memberikan suplemen sebagai penambah asupan zat besi untuk Anda konsumsi.
ibu hamil Foto: Shutterstock

4. Tetap tenang

Kenakanlah pakaian yang nyaman dan longgar jika Anda merasa panas. Jika pada suatu hari cuaca di luar panas, pertimbangkan untuk tetap berada di dalam rumah supaya Anda tidak terpapar sinar matahari sehingga membuat tubuh Anda merasa lelah.
ADVERTISEMENT
Jika lemah yang Anda rasakan disertai dengan sesak nafas, nyeri dada, sering terjadi, dan mempengaruhi kualitas hidup Anda, sebaiknya Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Sebab, hal ini menjadi salah satu tanda dari defisiensi besi atau diabetes gestasional.