Sering Salah Dipahami, Ini Perbedaan Tanda Hamil dan Menopause

31 Desember 2020 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sering Salah Dipahami, Ini Perbedaan Tanda Hamil dan Menopause Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sering Salah Dipahami, Ini Perbedaan Tanda Hamil dan Menopause Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Saat haid atau menstruasi tak datang, ada dua kemungkinan terjadi: hamil atau menopause. Ya Moms, menopause adalah penurunan hormon reproduksi yang umumnya dialami seorang wanita saat telah mencapai usia 40 tahun ke atas. Meski begitu, pada beberapa wanita menopause juga dapat terjadi lebih dini.
ADVERTISEMENT
Seorang wanita yang mengalami menopause tidak lagi dapat hamil. Namun uniknya, kehamilan dan menopause memiliki banyak tanda, ciri atau gejala yang serupa. Itulah kenapa, kita perlu memahami betul tanda-tanda maupun perbedaannya. Apa saja misalnya?

9 Ciri Menopause dan Hamil yang Serupa

9 Ciri Menopause dan Hamil yang Serupa Foto: Freepik
Healthline melansir bahwa wanita yang sedang hamil atau menjelang menopause siklus menstruasinya akan berubah karena adanya perubahan hormon. Telat haid merupakan salah satu tanda-tanda kehamilan, dan haid yang tidak teratur juga bisa berarti dimulainya menopause.
Kelelahan dan masalah tidur dapat terjadi saat kehamilan dan ketika Anda akan menopause Moms. Pada kehamilan, kelelahan disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron yang dapat menyebabkan ibu hamil mengantuk.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menjelang menopause, Anda mungkin mengalami kesulitan tidur atau bahkan menjadi lebih banyak tidur dan merasa lebih lelah dari biasanya.
Perubahan hormon juga menyebabkan berubahnya suasana hati ketika hamil dan saat akan menopause. Saat hamil, mood yang berubah dapat membuat Anda menjadi sangat emosional dan juga cengeng.
Sementara saat akan menopause, perubahan ini membuat Anda menjadi lebih murung, cepat marah, atau menjadi lebih depresi.
Sakit kepala juga bisa muncul menjelang menopause dan juga pada kehamilan akibat perubahan hormon. Saat menopause, hilangnya estrogen dapat menyebabkan sakit kepala. Sedangkan dalam kehamilan, peningkatan hormon bisa menjadi penyebab meningkatnya sakit kepala.
9 Ciri Menopause dan Hamil yang Serupa Foto: Freepik
Berat badan bertambah secara bertahap ketika Anda sedang hamil. Penambahan berat badan ini juga bisa karena bayi terus tumbuh dan berkembang hingga perut pun menonjol.
ADVERTISEMENT
Lain halnya saat akan menopause. Metabolisme menjadi melambat dan membuatnya lebih sulit untuk mempertahankan berat badan yang ideal. Perubahan hormon juga dapat menyebabkan bertambahnya berat badan di sekitar perut.
Mengutip Cleveland Clinic, ketika hamil bayi yang sedang tumbuh dapat memberikan banyak tekanan pada kandung kemih Anda. Sehingga buang air kecil lebih sering selama kehamilan. Namun, selama menopause, hilangnya tonus atau tegangan otot jaringan dapat menyebabkan Anda sulit menahan air kencing.
Lagi-lagi perubahan hormon juga dapat mempengaruhi gairah seks Anda, baik ketika menopause atau kehamilan. Gairah seks lebih cenderung menurun selama menopause. Namun ketika hamil, gairah seks Anda bisa jadi lebih meningkat atau malah jadi menurun.
ADVERTISEMENT
Rahim Anda mungkin akan kram di awal kehamilan, dan perubahan hormon juga bisa menyebabkan kembung. Kembung dan kram juga dapat terjadi saat akan menopause. Menjelang menopause, kram mungkin seperti sinyal bahwa Anda akan memulai menstruasi.
Keringat malam biasanya memang dikaitkan dengan menopause, tetapi juga bisa menjadi tanda awal kehamilan Moms. Saat mengalami keringat di malam hari, Anda mungkin akan merasakan wajah menjadi kemerahan. Anda juga mungkin berkeringat berlebihan saat tidur hingga terbangun di malam hari dan menyebabkan kelelahan.

Apa yang Harus Dilakukan?

Apa yang Harus Dilakukan Saat Menopause Foto: Freepik
Jika Anda merasa hamil, lakukan tes kehamilan di rumah dan segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan hasilnya. Namun, jika ternyata tidak hamil namun mengalami gejala-gejala yang sudah dipaparkan, periksa ke dokter untuk memastikan apa yang terjadi pada tubuh Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
Jika ternyata menopause, konsultasikan dengan dokter untuk meredakan gejala yang menggangu. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin dapat mengelola gejala dengan mengubah gaya hidup. Jika tidak berhasil, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi hormon.