Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut American Academy of Pediatrics, sekitar 50 hingga 80 persen ibu yang melahirkan akan mengalami baby blues.
Saat Anda mengalami baby blues, Anda mungkin bisa merasakan bahagia di awal, lalu beberapa menit kemudian merasa menangis, sedih, mudah tersinggung, atau putus asa. Namun, mengalami baby blues bukan menandakan Anda adalah orang tua yang 'buruk' atau tidak menyayangi bayi.
Dikutip dari Kids Health, perubahan suasana hati yang terjadi disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi pada tubuh ibu setelah melahirkan. Perlu diketahui, tingkat estrogen dan progesteron yang dibutuhkan selama kehamilan, secara tiba-tiba akan turun sehingga menyebabkan perubahan suasana hati.
Faktor pemicu lainnya adalah saat Anda kelelahan dan kurang tidur, yang akan menambah perasaan sedih tersebut.
ADVERTISEMENT
Untungnya, baby blues biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Dan biasanya akan berhenti dengan sendirinya tanpa pengobatan medis. Kondisi ini juga berangsur menghilang ketika Anda mendapat istirahat yang cukup, serta mendapat banyak dukungan dari orang di sekitar.
Namun, jika baby blues berlangsung lebih dari satu atau dua minggu, atau merasa gejalanya memburuk, segera bicarakan dengan dokter. Karena pada beberapa kondisi, gejala tersebut bisa saja menandakan Anda mengalami depresi pascapersalinan (postpartum depression), yang menyebabkan rendahnya emosi yang dialami.
Depresi Sudah Bisa Terlihat Sejak Sebelum Bayi Lahir
Banyak ibu yang merasa tidak sadar bahwa dirinya sedang mengalami depresi pascapersalinan. Namun, sebenarnya gejalanya sudah bisa terlihat sebelum bayi lahir lho, Moms. Kondisi ibu hamil yang mengalami depresi jelang melahirkan disebut juga depresi perinatal.
ADVERTISEMENT
Gejala depresi perinatal sebenarnya mirip dengan PPD, yakni ditandai dengan perubahan suasana hati seperti sedih dan putus asa selama kehamilan. Biasanya bisa berlangsung hingga lebih dari dua minggu. Bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, dikhawatirkan dapat berdampak pada perkembangan janin di dalam rahim.
Dan depresi pascapersalinan tidak hanya dialami ketika Anda melahirkan untuk pertama kali. Bahkan, ketika Anda melahirkan untuk kedua kali dan seterusnya, kondisi tersebut tetap dapat terjadi. Hal ini terjadi karena penyesuaian yang dilakukan ibu pada setiap kelahiran bisa begitu rumit dan intens.
Lantas, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Perasaan Sedih Itu?
Cara yang paling utama adalah memaksimalkan untuk mendapatkan istirahat sebanyak yang Anda bisa dan makan makanan yang sehat. Sebab, kelelahan dan kurang tidur dapat memperkuat dan memicu perasaan sedih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda bisa melakukan beberapa hal ini agar perasaan menjadi lebih baik: