Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Sering Tidur Ngorok, Anak Ringgo Perlu Operasi Adenoid, Ini Penjelasan Dokter!
19 Januari 2025 11:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani pemeriksaan ke dokter, ternyata adenoid Bjorka perlu diangkat atau perlu dilakukan tindakan operasi.
Menanggapi kasus Bjorka, Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Fahlevi, Sp.A(K) mengatakan, salah satu penyebab anak-anak tidur mendengkur adalah karena masalah hipertrofi adenoid atau pembesaran kelenjar adenoid.
"Tonsil ini bisa dikatakan amandel, kalau adenoid ini lokasinya di belakang amandel lagi," kata dr. Reza kepada kumparanMOM, Rabu (15/1).
Penyebab Anak Mengorok saat Tidur
Kendati demikian, anak mendengkur saat tidur bukan hanya disebabkan oleh pembesaran kelenjar adenoid. Ada hal-hal lain yang menyebabkan si kecil tidur mendengkur di antaranya:
-Anak Obesitas
Anak yang mengalami obesitas kerap mendengkur. Sebab, anak dengan obesitas memiliki banyak jaringan lemak di leher. Hal inilah yang menghambat aliran udara ketika tidur.
ADVERTISEMENT
-Masalah Saraf
Selain itu, masalah saraf juga bisa membuat anak tidur mendengkur. Masalah saraf ini juga penting menjadi perhatian orang tua.
"Nah, cara mengatasi tidur mengorok pada anak yaitu sebaiknya dikonsultasikan ke dokter anak atau ke dokter THT untuk dievaluasi penyebabnya apa. Apa memang karena ada pembesaran dari amandel atau adenoid. Atau ada masalah lain misalnya obesitas, atau masalah saraf," tuturnya.
Dengan mengetahui penyebabnya, dokter akan tahu cara terbaik untuk mengatasinya. Apabila penyebabnya obesitas, maka yang perlu dilakukan adalah menurunkan berat badan anak. Menurunkan berat badan ini artinya mengurangi potensi sumbatan pada jalan napas.
Sementara itu, bila penyebabnya hipertrofi, tonsil atau adenoid, maka cara mengatasinya adalah dengan pengobatan. Namun, jika tidak membaik dengan pengobatan biasa, maka perlu dilakukan operasi.
ADVERTISEMENT
"Gejala-gejala hipertrofi adenoid itu salah satunya mengorok. Jadi anaknya bisa berhenti napasnya pada saat tidur, kemudian bernapas lagi. Nah, otomatis di siang hari anak jadi mengantuk, prestasi belajarnya menurun," ujar dr. Reza.
Kemudian, anak dengan masalah hipertrofi adenoid juga bisa mengalami batuk, pilek hingga hidung tersumbat. Bahkan masalah ini juga dapat membuat telinga sakit.
Penyebab Hipertrofi Adenoid pada Anak
Hipertrofi adenoid pada anak paling sering disebabkan infeksi. Misalnya infeksi virus atau infeksi bakteri. Masalah ini juga bisa disebabkan oleh masalah lain seperti asam lambung berlebihan. Kemudian, anak-anak dengan alergi pada saluran napas, menjadi lebih rentan untuk mengalami hipertrofi adenoid.
Artinya, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan, seperti kebersihan diri dan juga kebersihan tangan. Kemudian, menjaga jarak dengan orang sakit juga perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia ada masalah alergi atau ada masalah asam lambung berlebih itu juga harus diatasi agar tidak terjadi peradangan pada adenoid. Asam lambung ini lama kelamaan bisa mengakibatkan hipertrofi atau pembesaran kelenjar adenoid ini," pungkas dr. Reza.