Setelah Punya Anak, Ini Perubahan yang Mungkin Terjadi dalam Rumah Tangga

20 September 2020 18:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami istri muslim. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri muslim. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Rumah tangga Anda dan suami tentu menjadi kian semarak setelah hadirnya anak yang selama ini dinanti. Namun, tak bisa dipungkiri juga, mungkin ada beberapa perubahan yang terjadi di dalam hubungan Anda dengan suami.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, perubahan secara psikologis, pembagian peran, hingga finansial adalah hal yang wajar terjadi. Namun, bila tidak diatasi dan dibiarkan berlarut-larut, hal itu bisa berdampak buruk dengan kehidupan rumah tangga Anda.
Lantas, apa saja perubahan tersebut? Dikutip dari The Bump, ada 8 perubahan yang mungkin Anda rasakan dalam hubungan rumah tangga setelah punya anak.
Ilustrasi hubungan suami istri Foto: Shutterstock

Perubahan Setelah Punya Anak

1. Perubahan Suasana Rumah

Jika selama ini suasana rumah Anda terasa damai dan rapi, setelah kelahiran bayi, hal tersebut tentu akan berubah. Ya, kini rumah Anda jadi semakin ramai dan mungkin saja jadi lebih berantakan.
Selain itu, Anda juga akan merasakan rutinitas baru di rumah. Misalnya saja, Anda dan suami kini punya tugas baru untuk merawat si kecil, sehingga waktu untuk bersantai di rumah tentu akan berkurang.
ADVERTISEMENT

2. Sering Sebal dengan Suami

Sering merasa sebal dengan suami setelah punya anak? Hal tersebut wajar terjadi pada setiap ibu yang baru melahirkan dan dalam kondisi menyusui, Moms. Hal itu disebabkan karena adanya perubahan kondisi psikologis dan kesehatan Anda.
Namun bukan cara yang tepat bila Anda hanya berdiam diri dan menunggu suami untuk peka. Pada akhirnya, Anda mungkin tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan dan bisa saja berakhir dengan membenci suami. Jadi, cobalah untuk jujur tentang apa yang Anda rasakan dan apa yang Anda inginkan dari suami karena jika didiamkan, kondisi tersebut bisa memicu depresi pascapersalinan atau baby blues, Moms.

3. Berkurangnya Waktu Berdua dengan Suami

Setelah punya anak, mungkin Anda akan merasakan berkurangnya waktu berkualitas dan bermesraan berdua dengan suami. Hal tersebut karena Anda sudah lelah mengurus bayi, membersihkan rumah, dan melakukan pekerjaan lainnya. Sehingga, kerap kali perhatian ke suami pun berkurang karena kelelahan. Selain itu, mungkin Anda belum percaya diri karena bentuk tubuh yang belum kembali seperti semula setelah melahirkan.
ADVERTISEMENT
Agar tetap harmonis bersama suami, sesekali ingatkan diri Anda bahwa bukan sesuatu yang salah bila Anda punya waktu me time sebentar dengan suami. Anda bisa merencanakan kencan romantis atau makan malam romantis berdua. Cobalah untuk meminta bantuan pengasuh atau orang tua Anda untuk menjaga si kecil beberapa jam saja. Tak hanya itu, penting juga untuk terbuka terhadap perasaan dan kebutuhan emosional Anda dengan pasangan.
Ilustrasi seks setelah punya anak Foto: Shutterstock

4. Perubahan Seks Setelah Punya Anak

Setelah punya anak, umumnya Anda diharuskan untuk menunggu sekitar enam minggu setelah melahirkan bila ingin berhubungan seks lagi. Ditambah, beberapa wanita mungkin masih enggan untuk berhubungan seks karena takut dengan rasa sakitnya dan kemungkinan jahitan bekas melahirkan akan terbuka lagi. Apalagi, momen menyusui bisa berdampak pada beberapa hal yang membuat hubungan seks tak terlalu menyenangkan. Mulai dari rasa lelah, perubahan suasana hati yang tak menentu, dan kekeringan vagina karena menyusui.
ADVERTISEMENT
Tapi bukan berarti juga Anda harus buru-buru untuk berhubungan seks lagi dengan suami. Cobalah untuk tetap berkomunikasi dengan pasangan tentang apa yang Anda rasakan agar ia bisa memahaminya.

5. Lebih Perhatian pada Anak daripada Suami

Ketika si kecil lahir ke dunia ini, waktu Anda akan banyak tersita untuk mengurus dan merawatnya. Meski begitu, jangan lupakan suami Anda yang juga butuh kasih sayang Anda, Moms. Ingat bahwa suami juga sama halnya dengan Anda, mencintai anak dengan sepenuh hati. Jadi, jangan sampai kelahiran anak justru membuat jarak antara Anda, anak, dan suami, ya.

6. Lebih Sering Bertengkar

Pertengkaran suami-istri umumnya disebabkan karena adanya perubahan komunikasi setelah punya anak. Bila hal ini didiamkan, dampaknya akan terjadi pada hubungan Anda dan suami dalam jangka panjang. Jadi cobalah untuk mengatakan 'tolong' atau 'terima kasih' ketika Anda meminta pertolongan suami dalam mengurus si kecil. Selain itu, coba juga luangkan waktu bersama dengan suami bahkan hanya untuk sekadar belanja bulanan, Moms.
Ilustrasi pertengkaran suami istri. Foto: Shutter Stock

7. Rutinitas Berubah

Mungkin sebelum punya bayi, Anda bisa menghabiskan semalam suntuk untuk berduaan dengan suami sambil menonton film atau berbaring di sofa rumah sambil membaca dan mendengarkan musik. Namun tidak bisa dipungkiri, hadirnya si kecil membuat rutinitas ini berubah, seperti Anda harus berjaga di malam hari ketika bayi terbangun untuk menyusu atau menghabiskan akhir pekan bermain bersama anak.
ADVERTISEMENT
Untuk membuat hubungan Anda tetap harmonis, cobalah untuk meluangkan waktu beberapa jam saja ketika si kecil tidur. Tak perlu pergi menonton film di bioskop di tengah malam, cukup menonton acara TV menyenangkan di rumah sambil berbaring berdua. Dengan begitu, Anda bisa tetap mendapatkan waktu bersantai juga, Moms.

8. Mempunyai Ikatan yang Baru

Tentu akan ada pasang surut dalam hubungan pernikahan Anda dan hal tersebut wajar terjadi. Namun, ini saatnya Anda memiliki ikatan yang baru dengan pasangan Anda yakni menjadi satu tim untuk mengurus si kecil. Terlepas banyaknya pertengkaran yang pernah dialami, ingatlah bahwa yang menyatukan Anda berdua adalah anak Anda, Moms. Kehadirannya seharusnya bisa membuat hubungan Anda dan suami semakin kuat, bukan malah merenggangkan ikatan rumah tangga Anda.
ADVERTISEMENT