Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Sindrom Skibidi Toilet, Waspadai Bahaya Anak Nonton Gadget Tanpa Pengawasan
7 Agustus 2023 15:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bila Anda mengetik "Skibidi Toilet" di kolom pencarian platform seperti YouTube atau TikTok, mungkin Anda akan menemukan anak-anak menirukan gerakan animasi yang satu ini. Mulai dari berjongkok, kepala berjoget, kemudian mata dan mulut mereka menyanyikan lagu aneh dari Skibidi Toilet.
Bahkan, beberapa anak sampai masuk ke kardus atau tempat sampah. Seolah-olah mereka sedang menirukan gaya "pasukan toilet" ala Skibidi Toilet, yang digambarkan berupa sosok kepala manusia yang bernyanyi dan muncul dari dalam toilet.
Nah, mengapa sih animasi ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak? Dan apa dampaknya?
Anak Menonton dan Menirukan Skibidi Toilet, Apa Bahayanya pada Anak?
Dalam beberapa video, terlihat beberapa anak menirukan gerakan-gerakan aneh dari animasi tersebut. Tren ini pun kemudian disebut sebagai Sindrom Skibidi Toilet.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Psikolog Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, animasi ini bisa berbahaya bila ditonton tanpa pengawasan orang tua. Pun juga tidak ditujukan bagi penonton anak-anak.
"Animasi ini juga tidak membawa manfaat edukasi bagi anak-anak. Dari segi bahasa, tidak bermakna. Dari segi visual, juga tidak elok karena menampilkan kepala muncul dari dalam toilet. Jadi buat apa anak membuang waktu meniru sesuatu yang tidak bermanfaat bagi mereka," ungkap Vera kepada kumparanMOM, beberapa waktu lalu.
Menirukan gerakan aneh dan mengganggu juga bisa berdampak pada orang-orang di sekitarnya. Misalnya, anak akan dianggap aneh oleh teman-temannya karena hal yang dilakukannya tidak lazim.
"Juga buang-buang waktu, padahal masa kanak-kanak adalah masa puncak anak untuk belajar banyak hal," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Berbahaya tidak hanya saat meniru adegannya saja. Bila ia sampai masuk kardus atau tempat sampah yang kotor, Vera menilai anak berisiko terjatuh atau menggelinding keluar. Begitu juga bisa mengundang berbagai kuman dan bakteri, sehingga ia rentan mengalami penyakit.
Lantas, mengapa sih anak sangat rentan terpapar konten-konten negatif yang muncul di media sosial maupun platform online lainnya?
Bisa jadi karena selama ini si kecil kurang pendampingan dan pengawasan dari orang-orang terdekatnya. Sehingga, mereka mudah masuk untuk menjelajahi internet dan membuka konten-konten yang tidak sesuai dengan usianya.
"Anak-anak semestinya dibatasi dan diseleksi dengan ketat apa saja yang mereka bisa konsumsi di media sosial. Orang tua perlu lebih aware dengan apa yang pantas atau tidak untuk anak berdasarkan usianya," tegas Vera.
ADVERTISEMENT
Jadi, yuk simak langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan orang tua untuk menghindarkan anak dari tontonan aneh seperti Skibidi Toilet.
1. Setop berikan akses bebas pada anak utk menjelajah internet tanpa batasan dan pendampingan.
2. Batasi waktu nonton sesuai usia.
3. Pilihkan dengan teliti apa saja yang bisa ditonton. Bila perlu, survei dulu, telaah tontonannya, dan unggah terlebih dahulu baru sebelum disajikan untuk anak.
4. Evaluasi diri sendiri, apakah orang tua juga sudah “candu” dengan tontonan seperti ini.