Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Skin to Skin Contact dengan Bayi Baru Lahir, Apa Manfaatnya bagi Ibu?
12 Juli 2022 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mom Junction melansir, para ahli merekomendasikan waktu sekitar 15-45 menit setelah persalinan bagi ibu untuk melakukan skin to skin contact dengan bayinya. Posisi bayi di atas perut ibu saat kontak kulit ke kulit membuatnya merasakan kehangatan dan detak jantung ibu, yang kemudian menimbulkan kenyamanan bagi si kecil.
Kendati demikian, kontak kulit ke kulit tidak hanya bisa dilakukan saat bayi baru lahir saja. Ya Moms, Anda tetap bisa melakukannya dengan si kecil sesering mungkin selama di rumah untuk mempererat ikatan. Selain bermanfaat untuk bayi, skin to skin contact juga memberikan banyak manfaat baik bagi ibu.
Benarkah demikian?
Manfaat Skin to Skin Contact dengan Bayi untuk Ibu
Meningkatkan produksi ASI
Kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat meningkatkan pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin dari tubuh ibu. Kedua hormon tersebut mendukung produksi dan suplai ASI, sehingga dapat memastikan ibu mempunyai ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
ADVERTISEMENT
Mengurangi kecemasan dan stres
Selain oksitosin dan prolaktin, tubuh ibu juga melepaskan hormon bahagia yaitu, endorfin. Hormon ini kemudian menciptakan gelombang emosi yang stabil pada ibu, sehingga memperkuat ikatannya dengan sang buah hati. Pelepasan hormon endorfin akan mengurangi kecemasan, stres, serta membuat ibu merasa dicintai. Ini penting untuk mengurangi risiko depresi pasca persalinan yang dialami beberapa ibu.
Menjalin komunikasi dengan bayi
Saat ibu menghabiskan waktu lebih banyak untuk melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi, mereka akan lebih mudah untuk memahami perasaan si kecil. Mulai dari mengenali isyarat lapar dan kenyang, tanda-tanda ketidaknyamanan pada bayi, juga membuat ibu lebih percaya diri tentang nalurinya soal buah hatinya.