Solusio Plasenta pada Ibu Hamil, Apa Bahayanya bagi Janin?

20 Januari 2020 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hamil PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hamil PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Plasenta merupakan salah satu organ terpenting saat ibu hamil. Ya Moms, plasenta merupakan perantara nutrisi dan penyedia oksigen bagi tumbuh kembang janin. Selama kehamilan, plasenta ikut bertumbuh mengikuti pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada beberapa ibu hamil yang mungkin saja mengalami masalah pada plasentanya, salah satunya solusio plasenta. Kondisi ini biasanya terjadi di usia kehamilan 20 minggu atau saat memasuki trimester ketiga. Dilansir American Pregnancy Association, ini merupakan kondisi medis di mana plasenta terlepas dari lapisan rahim sebelum ibu melahirkan.
Hal ini bisa menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi ke janin pengalami penurunan sehingga menyebabkan perdarahan berat pada ibu hamil. Walaupun hanya dialami oleh satu persen wanita hamil, namun tetap saja jika tidak ditangani, kondisi ini bisa sangat berbahaya bagi janin.
janin Foto: Shutterstock
Penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa kondisi ibu hamil yang mungkin berisiko mengalami kondisi ini. Seperti ibu hamil yang merokok, hamil berusia di atas 35 tahun, mengalami preeklampsia atau hipertensi, hamil bayi kembar, pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya, mengalami trauma perut, dan mengalami kelainan terhadap rahim.
ADVERTISEMENT
Adapun gejalanya antara lain, rahim melembut, ibu mengalami kontraksi, sakit perut, detak jantung janin mengalami kelainan, nyeri punggung, serta pendarahan pada vagina meskipun tidak selalu terjadi. Solusio plasenta hanya bisa benar-benar didiagnosis bila Anda melakukan pemeriksaan sesegera mungkin jika beberapa gejala tersebut Anda alami.
Lantas, bagaimana cara mengatasi solusio plasenta?
Solusio plasenta pada ibu hamil. Foto: Shutterstock
Sebelumnya untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dengan USG, evaluasi gejala yang dialami, tes darah, dan pemantauan janin. Bila Anda sudah didiagnosis mengalami solusio plasenta, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pengobatan.
Pengobatan tersebut bergantung pada keparahan pemisahannya, lokasi pemisahan, dan usia kehamilan Anda. Sebab, ada ibu hamil yang mengalami pemisahan parsial atau plasenta lepas seluruhnya, ada juga yang hanya beberapa derajat saja. Bagi yang mengalami pemisahan parsial, dokter mungkin akan segera melakukan perawatan darurat untuk menyelamatkan janin Anda, salah satunya adalah melahirkan secara prematur.
ibu hamil jelang persalinan Foto: Shutterstock
Jika janin stabil, persalinan normal bisa dilakukan, namun bila janin mengalami kesulitan dan ibu mengalami pendarahan hebat, dokter biasanya akan menyarankan operasi caesar. Sayangnya, tidak ada perawatan yang dapat menghentikan terlepasnya plasenta dan tidak ada cara untuk memasangnya kembali.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam beberapa kasus, solusio plasenta yang tak segera ditangani, 15 persen di antaranya berakhir pada kematian janin, Moms. Oleh sebab itu, Anda harus segera menghubungi dokter jika Anda mengalami pendarahan hebat pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.