Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ada film apa untuk anak dan keluarga di bioskop minggu ini? Bila keluarga Anda pecinta superhero atau tokoh-tokoh Marvel, mungkin sudah melirik film Spider-Man: Far from Home, ya Moms? Memang, film ini sudah tayang di bioskop sejak 3 Juli.
ADVERTISEMENT
Tapi tunggu dulu, apakah film ini cocok ditonton anak, apalagi yang masih balita? Tim kumparanMOM menyiapkan ulasannya di sini untuk Anda.
Sekuel Spider-Man kali ini, masih bercerita tentang kehidupan Peter Parker (Tom Holland) setelah Avengers: Endgame. Ia menjalani hidup dalam kesedihan karena kehilangan sang mentor, Tony Stark alias Iron Man.
Peter tidak bisa menjadi pahlawan super sepenuhnya lantaran masih menimba ilmu di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia menyadari hal itu, sampai akhirnya ia sempat tak ingin menjadi Spider-Man saat sedang berlibur ke Eropa selama dua minggu bersama teman-teman sekolahnya.
Liburan Peter tak berjalan sesuai rencana karena ia kedatangan Nick Fury (Samuel L Jackson). Nick memperkenalkan Peter dengan Quentin Beck alias Mysterio (Jake Gyllenhaal) untuk bekerja sama menghadapi Hydro-Man.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Mysterio bukan berasal dari semesta di mana Peter hidup. Ia datang dari semesta lain, sebagai dampak dari upaya Iron Man dalam Avengers: Endgame untuk membuka semesta baru menggunakan infinity stones sehingga terhubung dengan semesta yang ditempati Spider-Man.
Layaknya karakter Superhero lainnya, tokoh Spider-Man digambarkan sebagai pahlawan super yang punya kekuatan, tanggung jawab, kepemimpinan, keberanian, kepercayaan diri, ketekunan, dan bangkit untuk menghadapi masalah. Aksinya sebagai superhero yang keren, biasanya selalu bisa membuat anak terkagum-kagum, tak terkecuali anak usia balita, Moms.
Tapi, kalau ingin mengajak anak balita menonton film garapan sutradara Jon Watts ini, sebaiknya pikir ulang kembali.
Ya, ada beberapa adegan pertempuran yang terlalu memusingkan untuk ditonton oleh anak usia balita. Selain itu diperlihatkan pula korban kekerasan yang tertembak di dalam sebuah adegan film. Hal ini tentu harus menjadi perhatian orang tua, mengingat di usia itu anak sedang menjadi peniru andal. Ia mungkin saja meniru adegan kekerasan yang baru ia tonton di rumah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jika anak Anda mengerti bahasa Inggris atau sudah bisa membaca, maka Anda juga harus hati-hati, Moms. Ada beberapa kata makian kasar yang terucap oleh beberapa tokoh di dalam film. Sehingga, jika Anda menontonnya bersama anak yang sudah mengerti arti kata makian itu, Anda harus bisa mengingatkannya untuk tidak meniru mengucapkan kata kasar tersebut kepada kelurga, guru atau teman-temannya.
Di luar adegan kekerasan yang ditampilkan di film itu, ada beberapa pesan moral yang bisa dicontoh anak dari karakter Spider-Man, seperti setia kawan. Ya Moms, diceritakan di film sebelumnya, Spider-Man Homecoming, Peter Parker memiliki sahabat bernama Ned Leeds. Meski masing-masing punya sifat berbeda, keduanya selalu kompak. Leeds juga tahu kau Peter adalah seorang Spider-Man. Di Spider-Man Far from Home, Leeds juga selalu membantu Parker dalam menjalankan misinya.
ADVERTISEMENT
Selain setia kawan, film ini juga mengajarkan pesan moral tentang pentingnya tanggung jawab. Ya, meski berada dalam pilihan yang sulit, Peter bisa membuktikan tanggung jawabnya sebagai seorang pahlawan super. Peter tampaknya selalu mengingat pesan Paman Ben yang mengatakan: "Di balik kekuatan yang hebat, datang pula tanggung jawab yang besar."
Nah Moms, jika Anda bertanya tentang adegan dewasa di film ini, memang ada beberapa cuplikan yang tampaknya lebih pantas disaksikan anak remaja, seperti saat Peter Parker berpegangan tangan, berkencan atau bahkan berciuman dengan MJ (Zendaya).
Walau film ini sepertinya lebih tepat diperuntukkan untuk anak remaja di atas usia 10 tahun, nyatanya film Spider-Man: Far from Home ini mendapat kode rating usia Semua Umur dari Lembaga Sensor Film.
ADVERTISEMENT
Jadi, boleh atau tidaknya mengajak anak balita menonton film superhero ini kembali lagi pada keputusan dan pertimbangan masing-masing orang tua. Yang terpenting, jika Anda memutuskan untuk mengajak anak menonton film ini, pendampingan orang tua tentu sangatlah dibutuhkan.