Sriwijaya Air Jatuh, Ini Alasan Untuk Tidak Sebar Foto atau Video Korban

10 Januari 2021 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air yang tengah mengudara Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air yang tengah mengudara Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pesawat Sriwijaya Air SJY182 rute Jakarta-Pontianak jatuh pada Sabtu (9/1). Lokasinya diperkirakan di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Pesawat tersebut berisikan 50 penumpang, dan 12 kru pesawat. SJ 182 hilang kontak pada sekitar pukul 14.40 WIB.
ADVERTISEMENT
Pagi ini, Basarnas hingga TNI Angkatan Udara (TNI AU) pun sudah mulai mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh itu. Sementara Polri membuka posko antemortem di Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur. Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menyatakan pos tersebut telah mengidentifikasi fase pertama data penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Apakah Anda pun tengah mengikuti perkembangan beritanya? Bencana ini memang jadi berita duka yang mengejutkan di awal tahun ya, Moms. Tak heran bila banyak yang menaruh perhatian dan membicarakannya.
Terkait hal ini, Anda mungkin juga telah atau akan menerima pesan berisi foto atau video tentang korban. Misalnya dari grup keluarga, tetangga atau teman-teman kantor.
ADVERTISEMENT
Bila ya, setelah melihatnya jangan teruskan foto atau video tersebut ke grup sebelah atau malah mengunggahnya ke media sosial. Lebih baik, segera hapus dan hentikan rantai penyebarannya sampai di kita.
Sebagian orang mungkin menganggap menyebarkan konten seperti itu membuat orang lain jadi lebih waspada atau peduli. Tapi, cara itu salah.
Menurut psikolog, Karina Adistiana, dari Kelompok Riset Kesehatan Mental Komunitas, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, alih-alih jadi waspada, foto dan video korban dalam kondisi tidak baik itu justru bisa menyebarkan ketakutan.

Penyebaran Foto atau Video Menimbulkan Traumatis

Jangan sebar foto atau video korban Sriwijaya Air yang jatuh Foto: Pixabay
Tidaknya hanya ketakutan, Karina menjelaskan penyebaran konten terkait korban bencana seperti foto jenazah atau korban luka-luka dapat menimbulkan efek traumatis .
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa menurutnya, sebelum menyebarkan konten terkait bencana ada 3 hal yang harus Anda pertimbangkan.
“Pikirkan dulu sebelum menyebarkan foto atau video tentang bencana. Pertama, apakah konten itu baik. Lalu tentang manfaatnya. Ada enggak sih manfaatnya menyebarkan video itu? Lalu pikirkan juga efeknya ke orang lain. Bagaimana jika korban atau keluarganya melihat video itu?” papar Karina kepada kumparanMOM, Minggu (10/1).
Ya Moms, memikirkan efeknya pada keluarga korban adalah hal yang perlu digarisbawahi. Bayangkan jika Anda dalam suasana berkabung pascabencana lalu melihat foto jenazah anggota keluarga dalam kondisi tidak baik tersebar di media sosial. Bukankah itu menambah beban mental Anda?

Yang Dapat Dilakukan Terkait Jatuhnya Sriwijaya Air

Daripada menyebarkan foto atau video korban, lebih baik bagikan informasi yang bermanfaat dan ikut mendoakan. Foto: Shutter Stock
Karena itu, alih-alih menyebarkan foto atau video korban, sebaiknya sebarkan konten yang lebih bermanfaat. Misalnya informasi seputar bagaimana membantu korban atau tentang informasi tentang kesiapsiagaan bencana.
ADVERTISEMENT
Kita juga dapat ikut berdoa untuk para korban, keluarganya maupun para petugas yang kini tengah berusaha membantu di mana pun mereka berada.