Staycation di Hotel Bersama Keluarga, Amankah di Masa New Normal?

26 Agustus 2020 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi liburan keluarga Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi liburan keluarga Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anda mungkin punya rencana untuk berlibur bersama keluarga di masa new normal. Apalagi kita sudah berada pada masa pandemi corona selama lebih dari 5 bulan, pasti ada rasa bosan dan ingin bersantai sejenak bersama keluarga. Namun, karena masih takut melakukan perjalanan ke luar kota, Anda memilih untuk staycation saja di hotel dalam kota.
ADVERTISEMENT
Tapi, tunggu dulu, sebenarnya sudah amankah melakukan staycation di hotel bersama keluarga?
ilustrasi staycation di hotel dengan keluarga Foto: Shutterstock

Kata Dokter Bila Berencana Staycation bersama Keluarga

Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo Sp.A, mengatakan sebenarnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan semua persatuan dokter memiliki satu suara, yakni tetap di rumah saja di masa seperti sekarang ini daripada berlibur. Sehingga, Anda perlu mempertimbangkan kembali rencana Anda jika ingin melakukan staycation di hotel bersama keluarga.
"Rekomendasi dari IDAI adalah tetap di rumah aja. Kalau tetap ingin staycation, coba pertimbangkan lagi. Di hotel, kita pasti bertemu dengan banyak orang seperti petugas keamanan, resepsionis, atau bahkan room service-nya tidak terjangkit COVID-19? Apalagi virus ini bisa menempel di barang-barang kita tahu dari mana kalau ruangannya tersebut benar-benar sudah bersih didisinfeksi sesuai protokol? Jadi kan risikonya ini cukup besar," paparnya.
Ilustrasi anak terpapar virus corona. Foto: Shutter Stock

Angka Kematian Anak Terus Meningkat

Ya Moms, menurut dr. Mesty, sebagai orang tua kita punya tanggung jawab besar untuk melindungi anak di masa-masa seperti ini. Sebab data yang dimiliki IDAI menunjukkan bahwa angka kematian anak di Indonesia paling tinggi se-Asia Pasifik. Sementara berdasarkan rate, Indonesia menjadi yang tertinggi di dunia untuk kasus kematian anak akibat virus corona.
ADVERTISEMENT
"Artinya anak-anak Indonesia yang meninggal pada minggu lalu kurang lebih sekitar 2,2 persen, lalu kini sudah naik lagi menjadi 2,3 persen yang meninggal," ujarnya.
Dokter yang baru saja menyelesaikan pendidikan spesialis anak di Universitas Indonesia ini menambahkan, di negara-negara lain yang memiliki angka kematian akibat COVID-19 paling banyak seperti China, Italia, dan Amerika, angka kematian anaknya justru kurang dari 0,1 persen. Jadi, Indonesia 10-20 kali lipat angkanya dibanding negara-negara tersebut.
"Di sini terlihat bahwa kondisi sekarang ini tidak kondusif dan bahaya untuk anak-anak kita. Bagaimana kalau anak kita berada di 2,2 persen tersebut, jadi kami tetap menyarankan di rumah saja. Sebab risikonya cukup besar," pungkasnya.
Nah Moms, demi menjaga anak dan keluarga kita, lebih baik kita ikuti saran dari IDAI untuk tetap di rumah. Sebab, bisa saja orang-orang yang kita temui terlihat sehat, tapi ternyata adalah orang tanpa gejala. Jadi, bila Anda dan keluarga berencana untuk staycation di hotel selama beberapa hari, cobalah pertimbangkan lagi ya, Moms.
ADVERTISEMENT