Studi: Anak Diajak Membaca Secara Menyenangkan Punya Nilai Ujian yang Lebih Baik

12 September 2023 10:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi: Anak Diajak Membaca Secara Menyenangkan Punya Nilai Ujian yang Lebih Baik. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Studi: Anak Diajak Membaca Secara Menyenangkan Punya Nilai Ujian yang Lebih Baik. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membaca adalah aktivitas yang bisa dilakukan pada anak, bahkan bahkan sejak masih bayi. Seiring dengan perkembangannya, si kecil akan mulai belajar dari yang biasanya dibacakan buku menjadi membaca sendiri.
ADVERTISEMENT
Tetapi, jangan mencoba untuk memaksa anak membaca buku ya, Moms. Sebab, sebuah studi melaporkan bahwa anak-anak yang mulai diajari membaca dengan tujuan bersenang-senang sejak dini ternyata bisa mendapatkan nilai ujian yang lebih baik saat usia mereka remaja.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Psychological Medicine yang melibatkan peneliti di Inggris dan China, dengan menganalisis lebih dari 10 ribu lebih remaja.
Dikutip dari Forbes, hampir dari separuh anak-anak yang diteliti memiliki sedikit pengalaman membaca untuk bersenang-senang, dan baru dilakukan saat usianya sudah lebih besar. Sementara separuh anak lainnya sudah mulai membaca dengan tujuan hiburan antara usia 3-10 tahun.
Ilustrasi anak membaca buku. Foto: Shutter Stock
Hasilnya, tim peneliti menemukan hubungan yang kuat antara membaca untuk kesenangan dan kinerja pada ujian yang dilakukan. Ini dilakukan dengan mengukur faktor-faktor termasuk pembelajaran verbal, memori dan perkembangan bicara, serta penilaian akademik.
ADVERTISEMENT
Hasil pemindaian otak juga menemukan bahwa anak-anak yang mulai membaca untuk bersenang-senang pada usia sembilan tahun, ternyata memiliki total area dan volume otak yang sedikit lebih besar. Khususnya wilayah ota yang memainkan peran penting dalam fungsi kognitif.
"Membaca bukan hanya sebuah pengalaman yang menyenangkan, namun sudah diterima secara luas bahwa membaca menginspirasi pemikiran dan kreativitas, meningkatkan empati, dan mengurangi stres," jelas salah satu penulis studi, Profesor Barbara Sahakian, dari Departemen Psikiatri Cambridge University.

Manfaat Lain Mengajak Anak Membaca dengan Tujuan Kesenangan

Ada beberapa manfaat lainnya saat mengajak anak membaca dengan tujuan hiburan dan bersenang-senang lho, Moms! Masih dari penelitian yang sama, ini juga dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik, lebih sedikit waktu layar (screen time), dan kualitas tidur yang lebih baik. Ini berbanding terbalik pada anak-anak yang memulai membaca lebih lambat atau tidak sama sekali.
ADVERTISEMENT
Selain itu, anak-anak juga menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda stres dan depresi, meningkatkan fokus, hingga lebih sedikit masalah perilaku seperti melanggar aturan.
"Tetapi, yang lebih penting lagi adalah kami menemukan bukti signifikan bahwa ini terkait dengan faktor perkembangan penting pada anak. Seperti peningkatan kognisi, kesehatan mental, dan struktur otak yang menjadi landasan pembelajaran pada anak di masa depan," tutur Profesor Sahakian.

Faktor Lainnya yang Ikut Berpengaruh

com-Ilustrasi anak sedang membaca buku sebagai salah satu kegiatan untuk menstimulasi kecerdasan. Foto: Shutterstock
Namun, di sisi lain, ada faktor lainnya yang berpengaruh dalam penelitian ini. Misalnya, anak-anak dari keluarga yang lebih sejahtera cenderung memiliki nilai ujian lebih baik, dibandingkan dari teman-temannya yang kurang mampu.
Ini kemungkinan karena anak-anak yang lebih mampu kurang terpapar pada beberapa faktor yang menyebabkan mereka stres dan depresi. Seperti misalnya, kesehatan dan keamanan makanan yang dikonsumsi, dan mungkin meminta orang tua untuk memantau penggunaan layar dan waktu tidur.
ADVERTISEMENT
Kemudian juga durasi membaca juga ternyata dapat berpengaruh. Studi tersebut menyebut durasi membaca yang optimal adalah 12 jam per minggu, atau kurang dari dua jam sehari. Dan manfaat tambahan tidak diperoleh si kecil yang membaca dalam durasi lebih dari itu.
Mengapa? karena membawa lebih dari 12 jam dapat berpengaruh pada penurunan keterampilan kognitif anak. Para peneliti berspekulasi bahwa ini mungkin terjadi karena anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk, dan tidak cukup waktu untuk beraktivitas sosial dan fisik.
"Kami mendorong para orang tua untuk melakukan yang terbaik agar membangkitkan keinginan membaca pada anak-anak sejak usia dini," ungkap peneliti lainnya, Profesor Jianfeng Feng dari Fudan University, Shanghai, China.
"Jika dilakukan dengan benar, hal ini tidak hanya akan memberi mereka kesenangan dan kegembiraan. Namun, juga akan membantu perkembangan mereka dan mendorong kebiasaan membaca jangka panjang, yang mungkin juga terbukti bermanfaat dalam kehidupan mereka saat dewasa kelak," tutup dia.
ADVERTISEMENT