Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Studi: Anak hingga Dewasa dengan Dermatitis Atopik Tingkatkan Risiko Radang Usus
27 September 2023 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Moms, sudah tahu belum, ada sekitar 223 juta orang di dunia yang menderita dermatitis atopik ? Dermatitis atopik atau lebih dikenal dengan eksim atopik merupakan radang kulit yang berulang disertai gatal, ruam, hingga kulit kering. Dari jumlah tersebut, diperkirakan ada sekitar 43 juta anak yang mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Namun, dikutip dari Medical News Today, dalam sebuah penelitian dari University of Pennsylvania mengungkapkan lebih banyak bagaimana dermatitis atopik bisa meningkatkan risiko seseorang terkena radang usus (inflammatory bowel disease/IBD).
IBD adalah istilah dua kondisi (kolitis ulserativa dan penyakit Crohn) yang ditandai dengan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Kolitis ulserativa mengacu pada peradangan dan/atau bisul, terutama di usus besar. Sedangkan penyakit Crohn menyebabkan peradangan pada lapisan saluran pencernaan dan dapat memengaruhi area sistem pencernaan mana pun, termasuk mulut, kerongkongan, lambung, dan usus.
Bisa dikatakan, ini sejenis penyakit autoimun, yang berarti terganggunya sistem kekebalan tubuh. Pada kondisi ini, sistem imun akan salah mengira bahwa jaringan sehat di saluran pencernaan sebagai benda asing, sehingga akan membuatnya menyerang.
ADVERTISEMENT
Dalam studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Dermatology mengungkapkan, para ilmuwan menemukan bahwa anak-anak hingga orang dewasa dengan dermatitis atopik meningkatkan risiko terkena IBD. Namun, risikonya bervariasi tergantung pada usia, tingkat keparahan dermatitis atopik yang dialami, hingga jenis radang ususnya.
Beberapa gejala radang usus yang umum terjadi, seperti: penurunan berat badan, diare kronis, sakit perut, batu ginjal, radang mata, dan nyeri sendi.
Lantas, Apa Hubungannya dengan Dermatitis Atopik?
Direktur Pusat Ilmu Klinis Dermatologi dari Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania, Dr. Joel Gelfand dan rekan-rekannya meneliti potensi hubungan antara IBD dan dermatitis atopik pada anak-anak hingga orang dewasa. Sebab, kondisi kulit kronis lainnya seperti psoriasis telah lama diketahui berkaitan dengan IBD.
ADVERTISEMENT
"Baik dermatitis atopik dan IBD adalah penyakit dengan disfungsi penghalang, perubahan mikrobioma, dan peradangan kronis. Ini menunjukkan kesamaan antara kedua penyakit tersebut," tutur Gelfand.
Dalam penelitiannya, Gelfand membandingkan data 409.000 anak dan 625.000 orang dewasa dengan dermatitis atopik. Kemudian membandingkannya dengan lebih dari 1,8 juta anak dan hampir 2,7 juta orang dewasa tanpa penyakit tersebut.
Berdasarkan analisis, para ilmuwan melaporkan adanya peningkatan risiko kejadian IBD baru yang 'signifikan' sebanyak 44 persen pada anak-anak dan 34 persen orang dewasa dengan dermatitis atopik. Peneliti juga menemukan risiko radang usus ini meningkat seiring dengan memburuknya keparahan dermatitis atopik.
"Saya sedikit terkejut pada anak-anak, hubungan antara penyakit Crohn lebih kuat dibandingkan kolitis ulserativa," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan berbeda, ahli gastroenterologi di Providence Saint John’s Health Center, California, Dr. Rudolph Bedford mengaku tidak terkejut dengan hasil penelitian tersebut. Sebab, ia mengakui telah banyak meluhat pasien dengan berbagai masalah kulit ternyata menderita penyakit radang usus.
"Saya rasa jika dokter kulit paham, mereka mungkin bisa mengidentifikasi lebih banyak pasien yang mungkin memiliki kecenderungan rentan terhadap penyakit radang usus," tutur Dr. Bedford.
"Dermatitis atopik adalah penyakit yang bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa. Dan ini tentunya dapat menjadi sinyal bagi pasien dengan dermatitis atopik parah kemungkinan menderita juga penyakit radang usus," tutup dia.
Live Update