Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat anak belajar jalan , ada beberapa hal yang bisa terjadi. Misalnya saja berjalan jinjit atau berjalan dengan tumpuan ujung kaki di bagian depan. Hal ini pun sebenarnya wajar terjadi, dan akan kembali normal setelah anak berusia tiga tahun.
Namun, ada pendapat yang mengatakan, bila berjalan jinjit merupakan indikasi adanya gangguan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Benarkah hal itu?
Penjelasan soal Hubungan Anak Jalan Jinjit dan Tanda ADHD
Dikutip dari Healthline, beberapa penelitian menemukan adanya hubungan perilaku impulsif, hiperaktif, dan sulit berkonsentrasi atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dengan anak yang berjalan jinjit. Tak hanya ADHD, berjalan jinjit juga sering dialami oleh anak yang memiliki gangguan saraf, gangguan autisme, atau cacat intelektual. Pernyataan itu diperkuat oleh hasil dua penelitian yang dilakukan di tahun berbeda.
ADVERTISEMENT
Penelitian pertama yang dilakukan pada 2018 melibatkan 312 anak yang didiagnosis ADHD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 20,8 persen peserta memiliki kebiasaan berjalan jinjit.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan pada 2021 dengan melibatkan 77 anak yang memiliki kebiasaan berjalan jinjit ditemukan 9,1 persen memiliki indikasi ADHD, dan 20,8 persen telah dicurigai mengalami ADHD. Mereka menunjukkan beberapa gejala khas ADHD, tapi belum menerima diagnosis resmi. Ada beberapa faktor risiko yang bisa menjadi alasan berjalan jinjit bisa terjadi bersamaan dengan gangguan ADHD, seperti faktor genetik, keterampilan motorik, dan masalah sensoris anak.
Nah Moms, kondisi jalan jinjit memang tidak selalu jadi tanda ADHD. Yang jelas, bila setelah usia 3 tahun si kecil masih berjalan jinjit, sebaiknya bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, Moms.
ADVERTISEMENT
Live Update