Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Studi: Anak yang Dekat dengan Ayah Bisa Lebih Pintar dan Berperilaku Baik
11 Juli 2023 9:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sudah bukan rahasia lagi bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan berperan sangat penting bagi tumbuh kembang anak . Ya Moms, bahkan menurut penelitian yang dilakukan di Concordia University, Kanada, ayah yang secara aktif terlibat dalam membesarkan anak-anak mereka dapat membantu membuat anak lebih pintar dan berperilaku lebih baik.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Behavioral Science ini meneliti bagaimana ayah dapat secara positif memengaruhi perkembangan anak -anak mereka melalui pengasuhan langsung.
"Ayah memberikan kontribusi penting dalam perkembangan perilaku dan kecerdasan anak-anak mereka," kata Erin Pougnet, salah satu peneliti di Departemen Psikologi Universitas Concordia dan anggota Pusat Penelitian Pengembangan Manusia (CRDH).
"Dibandingkan dengan anak-anak lain dengan ayah yang tidak hadir, anak-anak yang ayahnya terlibat dalam pengasuhan terutama pada usia dini, memiliki lebih sedikit masalah perilaku dan kemampuan intelektual yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia--bahkan di antara keluarga yang berisiko secara sosio-ekonomi," urai Pougnet, seperti dikutip dari Science Daily.
Pougnet menyebut, terlepas dari apakah ayah tinggal bersama anak atau tidak, kedekatan mereka dapat mempengaruhi perilaku positif pada anak. Anak jadi lebih mampu menyelesaikan masalah dan mengalami penurunan masalah emosional, seperti mudah sedih, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga gangguan kecemasan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 138 anak dan orang tua mereka ikut serta dalam penelitian jangka panjang yang dilakukan sejak tahun 2011 ini. Mereka dinilai oleh peneliti dalam tiga sesi terpisah.
Anak-anak dievaluasi antara usia tiga hingga lima tahun. Kemudian mereka dievaluasi kembali dari usia sembilan hingga 13 tahun. Anak-anak itu menyelesaikan tes kecerdasan, sedangkan ibu mereka menyelesaikan kuesioner tentang lingkungan rumah dan konflik pasangan.
Semua anak direkrut sebagai bagian dari Proyek Penelitian Risiko Longitudinal Concordia yang lebih besar, sebuah studi antargenerasi yang diluncurkan pada tahun 1976.
Guru sekolah juga direkrut sebagai pengamat perilaku anak di luar rumah. Sebab menurut Pougnet, guru adalah sumber informasi yang lebih mandiri daripada ibu, ayah, atau anak itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Karena ketidakhadiran ayah dapat mengakibatkan konflik rumah tangga, tekanan ibu, dan tekanan anak," ujar Pougnet.
Dampak yang Lebih Besar pada Anak Perempuan
Studi tersebut menemukan anak perempuan paling terpengaruh oleh ayah yang absen. Meskipun para peneliti mengingatkan bahwa ketidakhadiran ayah dapat menimbulkan masalah lain seperti kurangnya dukungan atau disiplin.
"Anak perempuan yang ayahnya tidak hadir selama masa kanak-kanak mereka memiliki tingkat masalah emosional yang jauh lebih tinggi di sekolah daripada anak perempuan yang ayahnya hadir," kata Pougnet.
Kehadiran Ibu Juga Sama Pentingnya
Meski studi tersebut menekankan pentingnya peran ayah, peran ibu juga tak kalah penting. Ini terbukti dari beberapa anak tetap ada yang memiliki perkembangan mental yang baik meski ayahnya tidak hadir. Ini bergantung pada kondisi lingkungan anak dalam keluarga tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ibu dan pengasuh lainnya juga penting. Tidak diragukan lagi, ayah memiliki pengaruh besar, tetapi pasti ada banyak cara alternatif untuk membesarkan anak yang sehat. Beberapa anak yang tidak memiliki kontak dengan ayah, bisa memiliki kemampuan intelektual dan emosional," kata Lisa A. Serbin, seorang profesor di Departemen Psikologi Concordia dan anggota CRDH.
Temuan ini, kata Lisa, seharusnya mendorong pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang mendorong peningkatan dan bentuk kontak yang positif antara anak dan ayah mereka.
“Inisiatif seperti cuti orang tua untuk laki-laki dan kelas pengasuhan anak yang menekankan peran ayah dapat membantu memaksimalkan perkembangan anak dari masa kanak-kanak hingga praremaja,” kata Serbin.