Studi: Ayah Bantu Bayi Dapat ASI Eksklusif dan Tidur Lebih Nyenyak

1 Oktober 2023 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dukungan Ayah untuk Ibu Menyusui. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Dukungan Ayah untuk Ibu Menyusui. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moms, selama 50 tahun terakhir, kehadiran ayah dalam pengasuhan anak semakin meningkat. Para ayah kini juga sudah mulai 'turun tangan' pada hal-hal yang sebelumnya mungkin lebih banyak dilakukan oleh pihak istri. Salah satunya berperan dalam membantu istri menyusui bayi. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Pediatrics, --jurnal yang dikeluarkan American Academy of Pediatrics, mengungkapkan dukungan ayah kian berpengaruh besar dalam pemberian ASI pada bayinya. Ini juga termasuk membantu si kecil mendapat kualitas tidur yang lebih baik. Penelitian dilakukan terhadap 250 ayah di Georgia yang menginginkan bayinya mendapat ASI. Kondisi awalnya si bayi enggan disusui, kemudian kehadiran ayah dilaporkan membuat 95 persen bayi mulai mau menyusu. Dan 78 persen lainnya dilaporkan mulai menyusu pada usia 8 minggu. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang kelompok ayah yang tidak berpendapat tentang bayi perlu disusui ASI. Pada kelompok ini, hanya 69 persen yang melaporkan bayinya disusui oleh ibunya. Dari hasil temuan ini, AAP merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan si kecil. Dan terus dilanjutkan hingga dua tahun atau lebih agar tumbuh kembang bayi lebih maksimal.
ADVERTISEMENT

Pengaruh Kehadiran Ayah Bantu Bayi Dapatkan Tidur yang Lebih Berkualitas

Dukungan Ayah untuk Ibu Menyusui. Foto: Shutter Stock
Pada penelitian yang sama, dilaporkan sebanyak 99 persen ayah menidurkan bayinya. Namun, dalam survei ditemukan para ayah ternyata menidurkan bayi dengan cara yang kurang aman: 81 persen menidurkan bayi tidak telentang secara sempurna, 31,9 persen menggunakan permukaan tidur yang kurang layak, dan 44,1 persen melaporkan mereka tidak menggunakan alas tidur yang empuk. Dan hanya 16 persen ayah yang melakukan ketiga praktik menidurkan di atas seperti yang direkomendasikan oleh ahli. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan tiga praktik di atas untuk dilakukan demi mencegah terjadi sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Para peneliti merekomendasikan agar posisi tidur telentang dengan sempurna, penggunaan permukaan kasur yang kokoh, rata, dan tidak miring, serta menghindari barang-barang lain di tempat tidur bayi seperti selimut atau boneka. "Banyak keluarga tidak memperoleh manfaat kesehatan dari bayinya yang menyusu, karena mereka tidak diberikan dukungan agar proses menyusui berhasil. Makanya, ayah perlu terlibat langsung dalam diskusi seputar menyusui dan menjelaskan peran penting ayah di dalamnya. Tidak ketinggalan, para ayah juga perlu berdiskusi dengan ahli terkait praktik tidur yang aman bagi bayi mereka," tutur instruktur pediatri John James Parker, MD, dari Northwestern University Feinberg School of Medicine.
ADVERTISEMENT