Studi: Ibu Bekerja Lebih Banyak Korbankan Cuti untuk Rawat Anak Sakit

6 Maret 2023 19:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu bekerja merawat anaknya yang sakit. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu bekerja merawat anaknya yang sakit. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di musim hujan seperti saat ini, daya tahan tubuh anak biasanya rentan terganggu dan si kecil pun jadi lebih mudah sakit. Bagi orang tua yang bekerja di rumah atau ibu rumah tangga, merawat anak yang sakit di rumah mungkin bukan hal yang perlu dipermasalahkan. Namun, bagi pasangan suami istri yang bekerja, hal itu mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Pada situasi seperti itu, salah satu dari ibu atau ayah mungkin harus izin untuk bekerja dari rumah atau mengambil cuti demi merawat anak yang sakit.
Namun, studi menemukan bahwa ternyata yang paling sering mengambil cuti untuk merawat anak adalah ibu. Jadi bagi ibu bekerja, cuti dari pekerjaan kantor tak selalu benar-benar rehat dan berlibur, karena lebih banyak dimanfaatkan untuk mengurus anak. Simak selengkapnya berikut ini sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Penelitian tentang Pengaruh Anak yang Sakit terhadap Pekerjaan Orang Tua

Ilustrasi merawat anak sakit. Foto: DG FotoStock/Shutterstock
Menurut penelitian dari Nanit Lab, pekerjaan orang tua terpengaruh rata-rata selama empat hari ketika anak mereka sakit. Hampir 52 persen orang tua mengambil kombinasi cuti berbayar, cuti orang tua, dan cuti liburan. Sekitar 13 persen mengambil cuti tanpa dibayar, 24 persen minta izin bekerja dari rumah, dan 11,5 persen menggunakan jenis cuti lain. Studi tersebut melibatkan 900 orang tua.
ADVERTISEMENT
Dari data tersebut, ditemukan bahwa ternyata ibu yang paling sering mengambil cuti untuk merawat anak yang sakit dibanding ayah. Ya Moms, ibu memiliki dua kali kemungkinan lebih tinggi untuk mengambil cuti tidak dibayar dibanding ayah. Selain itu, mereka juga 23 persen lebih mungkin untuk meminta izin bekerja dari rumah dibanding ayah untuk merawat anak yang sakit.
Studi tersebut juga menemukan bahwa 76 persen anak dirawat oleh orang tua yang lengkap, sedangkan 23 persen lainnya hanya dirawat oleh ibu. Kondisi anak yang sakit umumnya tidak terlalu mempengaruhi pekerjaan ayah karena umumnya ia yang menjadi pencari nafkah utama, sehingga ibulah yang sering mengambil cuti. Jika diperlukan, ayah lebih sering mengambil cuti dibayar dibanding cuti tidak dibayar.
ADVERTISEMENT

Tantangan yang Dialami Ibu Bekerja saat Merawat Anak yang Sakit

Ilustrasi ibu merawat anak sakit. Foto: Shutterstock
Meski bisa minta izin untuk bekerja di rumah sambil merawat anak sakit, beberapa ibu tetap mengalami masalah, terutama dalam hal pembagian waktu. Ya Moms, di satu sisi, ibu harus menjaga anak yang sakit, namun juga harus tetap menyelesaikan pekerjaan di rumah yang mungkin terasa lebih berat.
“Tingkat stres dan beban pengasuh selalu tinggi saat mencoba menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan rumah, di mana batas pekerjaan dan kehidupan pribadi tidak jelas, sementara juga mengkoordinasikan perawatan untuk penyakit siklus di rumah,” jelas Irene Biscante-Smith, NBC-HWS, direktur senior dan kepala pembinaan pediatrik di Brightline.
Studi dari Nanit Lab juga menunjukkan, 63 persen orang tua bekerja merasa stres saat anaknya sakit. Bahkan, 13 persen di antaranya mengalami gejala depresi klinis. Sebanyak 40 persen orang tua bekerja juga merasa sulit tidur di malam hari saat merawat anak yang sakit.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, mengurus anak yang sakit sembari tetap bekerja mungkin menjadi hal yang berat. Untuk itu, tak ada salahnya jika berbagi tugas dengan suami. Minta pasangan agar tidak egois dan bisa meluangkan waktu untuk bergantian merawat si kecil. Jika memungkinkan, Anda juga bisa minta tolong pada orang tua atau orang lain yang bisa dipercaya.