Studi: Ibu Bekerja Lebih Suportif dan Mampu Kelola Emosi Ketimbang Ayah Bekerja

11 Januari 2023 18:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi: Ibu Bekerja Lebih Suportif dan Mampu Kelola Emosi Ketimbang Ayah Bekerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Studi: Ibu Bekerja Lebih Suportif dan Mampu Kelola Emosi Ketimbang Ayah Bekerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap ibu selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk keluarga. Salah satunya memutuskan untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga dan mengejar karier yang dituju.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut studi, ibu bekerja lebih mampu mengelola emosi dan memberikan dukungan (suportif) dibanding para ayah yang bekerja. Stres yang dialami ibu di kantor cenderung tidak berimbas pada keluarga di rumah. Studi ini dipublikasikan oleh Harvard Business Review, yang menganalisis bagaimana tuntutan dan jumlah dukungan di tempat kerja atau di rumah bisa mempengaruhi support yang diberikan.
Seperti apa studinya? Yuk simak penjelasannya seperti dikutip dari The Bump:

Dukungan di Rumah

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Studi pertama yang dilakukan di Belanda meneliti 26 pasangan yang bekerja, dengan rentang usia 22 hingga 57 tahun. Mayoritas pasangan atau sebanyak 89 persen memiliki anak, dan mereka semua bekerja setidaknya tiga hari seminggu.
Setiap orang diberi buku catatan untuk mencatat jumlah dukungan emosional yang mereka terima di tempat kerja. Serta, berapa banyak dukungan emosional yang mereka juga berikan kepada pasangannya.
ADVERTISEMENT
Hasilnya menunjukkan bahwa pria yang mengalami hari melelahkan dan stres di tempat kerja, mereka jadi kurang memberikan dukungan kepada istrinya. Sehingga, suasana yang terjadi di rumah bisa jadi tegang atau kurang menyenangkan.
Tetapi ketika istri sedang mengalami situasi yang sama, stres mereka di tempat kerja tidak akan mempengaruhi seberapa banyak dukungan emosional yang mereka berikan ke suami. Begitu juga tidak memengaruhi kualitas waktu yang dihabiskan bersama keluarga.

Dukungan di Tempat Kerja

Ilustrasi bekerja di kantor. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebaliknya, peneliti berusaha mencari jawaban yang sama, tetapi untuk melihat dari sisi apakah kehidupan di rumah mempengaruhi seberapa banyak dukungan emosional yang Anda berikan kepada rekan kerja. Studi ini mengamati 128 karyawan antara 18-64 tahun, dan 63 peserta di antaranya memiliki anak.
Masing-masing responden diminta mengisi dua catatan. Satu untuk mencatat dukungan emosional di rumah pada pagi hari, dan satu lagi untuk mencatat dukungannya pada hari libur.
ADVERTISEMENT
Pria yang mengalami situasi pagi hari dan menguras emosi jadi kurang memberikan dukungan kepada rekan-rekan mereka di kantor. Sehingga, bisa menimbulkan dinamika kurang baik dengan timnya saat bekerja.
Jadi, pada intinya, pria yang bekerja kurang bisa memberikan dukungan emosional, ketika tuntutan perannya di tempat lain terlalu banyak untuk ditangani dan akhirnya menimbulkan stres. Namun, berbeda dengan wanita yang tetap bisa memberikan dukungan emosional ke pasangan dan rekan-rekannya meski sedang dalam kondisi stres.