Studi: Konsumsi Kafein saat Hamil Bisa Sebabkan Anak Lebih Pendek

16 Maret 2023 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil minum kopi.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil minum kopi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama ini para ahli menyebut makanan dan minuman yang mengandung kafein aman dikonsumsi saat hamil dalam jumlah terbatas. Yakni maksimal 200 miligram per hari atau setara 1,5-2 cangkir kopi per hari. Ini juga termasuk cokelat, teh, dan makanan lain yang mengandung kafein, ya Moms.
ADVERTISEMENT
Namun penelitian terbaru yang dipublikasikan di JAMA Network Open pada Oktober 2022, justru menunjukkan hasil sebaliknya. Penelitian ini melibatkan 1.116 pasangan ibu-anak dari Eunice Kennedy Shriver NICHD Fetal Growth Studies.
Hasilnya, anak-anak yang terpapar kafein dalam jumlah kecil sebelum lahir ditemukan rata-rata lebih pendek dari anak-anak dari orang yang tidak mengkonsumsi kafein saat hamil.
Anak-anak dari orang tua yang mengkonsumsi kafein selama kehamilan terbukti bertubuh lebih pendek pada usia 4 tahun dibandingkan mereka yang orang tuanya tidak mengkonsumsi kafein selama kehamilan. Menurut penulis utama penelitian tersebut, Dr. Jessica Gleason, pada saat anak berusia 8 tahun, kesenjangan tersebut semakin melebar. Meski demikian para peneliti menyebut perbedaan tinggi badan itu tidak signifikan.
ADVERTISEMENT
“Untuk lebih jelasnya, ini bukan perbedaan besar dalam tinggi badan, tetapi ada perbedaan kecil dalam tinggi badan di antara anak-anak dari orang yang mengkonsumsi kafein selama kehamilan,” ujar Dr. Gleason yang juga ahli epidemiologi perinatal, dikutip dari Scarry Mommy.

Berat badan anak tidak terpengaruh

ilustrasi balita. Foto: Bricolage/Shuterstock
Anak-anak tersebut tidak memiliki perubahan berat badan atau BMI yang signifikan karena konsumsi kafein ibu mereka. Studi disesuaikan dengan sejumlah faktor, termasuk usia ibu, paritas, status sosial ekonomi, ras dan etnis, status perkawinan, status merokok, dan lokasi.
Perbedaan yang ditemukan dalam studi khusus ini bahkan ditemukan pada anak-anak dari orang tua yang minum kurang dari setengah cangkir kopi per hari saat hamil, jauh di bawah rekomendasi saat ini, 200 mg.
ADVERTISEMENT
Studi ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menghubungkan asupan kafein selama kehamilan dengan perawakan anak yang lebih pendek, dan penelitian lain menemukan bahwa minum kopi dikaitkan dengan berat badan lahir yang lebih rendah.

Apakah kondisi anak-anak tersebut mengkhawatirkan?

Ilustrasi anak balita. Foto: Shutterstock
Tampaknya jika perbedaan tinggi badan terus berlanjut hingga dewasa, maka mungkin ada beberapa pemicu lain, Moms. Selain itu akan ada kemungkinan anak-anak tersebut menghadapi risiko hasil kardiometabolik yang buruk, seperti penyakit jantung dan diabetes, yang berhubungan dengan perawakan yang lebih kecil.
Namun, penelitian ini tidak secara konkret memberikan bukti bahwa perbedaan tinggi badan akibat konsumsi kafein ini akan berlanjut hingga dewasa.
Namun jika ibu hamil memang ingin mengurangi ritual minum kopi setiap hari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Menurut studi dari Universitas Johns Hopkins tahun 2016, ibu perlu mengidentifikasi apa pemicu dari hasratnya minum kopi secara rutin.
ADVERTISEMENT
Jika ibu berhasil mengidentifikasi pemicunya, tak hanya efektif untuk mengendalikan hasrat minum kopi, namun juga keinginan mengidam lho, Moms! Kebiasaan minum kopi juga bisa disalurkan dengan kegiatan lain seperti berjalan-jalan, menulis jurnal, dan lain sebagainya.